Guru di Depok Cabuli Belasan Santriwati

Guru dan Kakak Kelas Cabuli Belasan Santri di Depok, Ketua RT Ungkap Aktivitas Tak Biasa di TKP

Ulah bejat dilakukan oleh empat guru dan seorang kakak kelas di sebuah pondok pesantren yang ada di Kecamatan Beji, Kota Depok.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
ISTIMEWA
Ilustrasi pelecehan seksual seks - Ulah bejat dilakukan oleh empat guru dan seorang kakak kelas di sebuah pondok pesantren yang ada di Kecamatan Beji, Kota Depok. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Ulah bejat dilakukan oleh empat guru dan seorang kakak kelas di sebuah pondok pesantren yang ada di Kecamatan Beji, Kota Depok.

Sebanyak 11 santri, dikabarkan menjadi korban pencabulan oleh oknum guru dan kakak kelas.

Diketahui hanya lima dari 11 korban yang berani bicara atas perbuatan pelaku terhadapnya.

"Dari 11 orang yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya lima orang, tapi yang sekarang diperiksa oleh penyidik baru tiga orang," ujar Kuasa Hukum Korban, Megawati, pada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (29/6/2022) kemarin.

Ketua RT di lokasi sekitar kejadian, Samsuri, mengatakan, aktivitas di pesantren ini memang cukup tertutup sehari-hari.

Baca juga: Belasan Santri di Depok Dicabuli 4 Guru dan Kakak Kelas, Ini Kata Ketua RT

Kebanyakan, para penghun pesantren ini beraktivitas di dalam, dan hanya keluar bila ada kegiatan olahraga.

Oleh sebab itu, Samsuri mengatakan tidak ada aktivitas mencurigakan di dalam pesantren tersebut.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Upi.com)

"Gak mencurigakan sih, karena kan tetutup juga. Sehari-hari di dalam pondok, keluar kalau misalnya olahraga di lapangan," ungkap Samsuri pada wartawan di kediamannya, Kamis (30/6/2022).

Sebelumnya diberitakan, Samsuri berujar dirinya belum mengetahui persis peristiwa pencabulan ini.

"Masalah kejadian itu (pencabulan belasan santri) saya belum tahu persis tanggal berapa dan bulan berapa," ujar Samsuri.

"Cuma istilahnya karena ramainya sudah di medsos jadi pak ustad bilang tinggal menunggu kabar dari yang bersangkutan ranah hukum," timpalnya

Pagi tadi, Samsuri mengatakan dirinya sudah mendatangi pesantren tersebut.

Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Pelecehan Anak di Mal Bintaro Bertingkah Aneh Saat Digiring ke Polres Tangsel

"Tadi pagi udah kesana dalam arti untuk meredam masyarakat, belum ada kepastian juga karena kan baru hari Rabu kemarin Polda (petugas kepolisian) kesini," tuturnya.

Dari informasi yang ia dapat, Samsuri mengatakan bahwa kejadian ini bermula ketika ada salah seorang korban yang mengadu.

"Iya katanya ada anaknya (salah seorang korban) yang sakit, terus mau ngadu ke Polda. Katanya kan tiga orang (korban) lagi diperiksa," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved