Guru di Depok Cabuli Belasan Santri
UPDATE Pencabulan Santri di Depok: Polisi Belum Tetapkan Tersangka, Ponpes Pernah Digeruduk Orangtua
Update santri dicabuli di pesantren Kota Depok. Polisi belum tetapkan tersangka dan orantua pernah geruduk pesantren.
"Dengan kejadian ini kita berharap para korban untuk berani melaporkan karena tanpa adanya laporan dari korban terhadap kejahatan seperti ini tentu kita juga memiliki kesulitan untuk mengungkapnya," terang alumni Akpol 1995.
Sebelumnya, pondok pesantren tersebut telah berdiri selama 11 tahun.
Tanah yang ditempatinya merupakan wakaf dari warga Depok, Jawa Barat dengan luas kurang lebih 3.000 meter.
Kemudian pada tahun 2011 lalu, pihak Yayasan mendirikan bangunan Ponpes tersebut demi menyantuni kaum duafa dan anak yatim piatu di sekitar lokasi.
Sebelum dibangun, penerima wakaf tanah ini sempat meminta pendapat kepada warga sekitar terkait tanah wakaf itu.
"Jadi awalnya mau buat musala, tapi di sini sudah banyak, masjid juga sudah ada yang besar di dekat lapangan," kata Arab Kamis (30/6/2022).
Baca juga: Jadi Pengacara Guru Ngaji Cabul di Depok, Barbie Kumalasari Sebut Kliennya Alami Penyakit Khusus
Ia mengaku, setelah jadi warga semua menyambut baik karena duafa dan yatim piatu sering diberi santunan oleh Yayasan tersebut.
Bahkan, lelaki sekitar 52 tahun itu sempat meminta kepada remaja di sana mencari dana untuk operasional Yayasan sampai ke Jakarta.
Lelaki pemilik warung ini juga meminta kepada anaknya yang saat itu masih kecil untuk mengajak teman-temannya mengaji.
Namun, setelah berjalan beberapa tahun, justru para pengurus Yayasan ini berulah dan tak pernah lagi mengayomi kaum duafah serta yatim piatu di sana.
"Terus juga saya sudah empat tahun enggak pernah tegur sapa sama mereka," jelasnya.
Alasannya, tak menegur karena pihak Yayasan sudah tak lagi menaruh rasa simpati kepada yatim piatu dan kaum duafah.
Kemudian anak lelakinya dan sejumlah bocah lain sempat disumpahi menjadi yatim piatu.
Sumpah itu dilayangkan pengurus Yayasan karena ketika mengaji sering bercanda dan berisik di dalam Ponpes.
"Anak saya dan teman-temannya disuruh jangan salat Magrib berjamaah di sana, kalau sampai datang disumpahin," tegasnya.