Polemik Pergantian Nama Jalan di Jakarta

Ditanya Soal Keluhan Warga Tolak Pergantian Nama Jalan, Gubernur Anies Baswedan Cuma Nyengir

Ditanya soal keluhan warga yang menolak pergantian nama jalan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya menanggapinya dengan cengiran.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Jakarta
Ditanya soal keluhan warga yang menolak pergantian nama jalan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya menanggapinya dengan cengiran. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ditanya soal keluhan warga yang menolak pergantian nama jalan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya menanggapinya dengan cengiran.

Diketahui, pergantian nama jalan di Jakarta yang dilakukan Anies Baswedan menuai polemik dan sejumlah penolakan warga.

Warga yang nama jalannya diganti oleh Anies khawatir kebijakan itu akan menyusahkan mereka karena berkaitan dengan data administrasi.

Salah satu penolakan pergantian nama jalan dilakukan oleh para warga Jalan Tanah Tinggi I dan Jalan Tanah Tinggi IV Gang 5, Jakarta Pusat yang menjadi Jalan A. Hamid Arief. 

Protes yang dilakukan warga di sana itu menjadi sorotan karena warga melakukannya dengan tak menghadiri acarap penyerahan KTP yang dihadiri Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma.

Baca juga: Tak Peduli Protes Warga, Anies Baswedan Tetap Ngotot Lanjutkan Perubahan Nama-nama Jalan di Jakarta

Para warga pun menyampaikan tuntutannya, yakni minta Pemprov DKI Jakarta mengembalikan nama jalan baru seperti semula, .Jalan Tanah Tinggi I Gang 5.

Tak hanya di Tanah Tinggi, warga yang memprotes pergantian nama jalan juga terjadi di daerah lain antara lain di Kebon Jeruk dan Cikini, Jakarta Pusat.

DPRD kecewa

Spanduk penolakan warga atas pergantin nama Jalan Tanah Tinggi menjadi Jalan A. Hamid Arief di Tanah Tinggi, Johar Baru, Senen, Jakarta Pusat pada Kamis (30/6/2022). 
Spanduk penolakan warga atas pergantian nama Jalan Tanah Tinggi menjadi Jalan A. Hamid Arief di Tanah Tinggi, Johar Baru, Senen, Jakarta Pusat pada Kamis (30/6/2022).  (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Bukan cuma warga, DPRD juga mengkritisi kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang disebut sebagai keinginan sepihak dari Anies Baswedan.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku tak heran banyak warga menolak pergantian nama jalan dengan nama tokoh Betawi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pasalnya, keputusan pergantian nama jalan itu dilakukan sepihak tanpa berkoordinasi dengan legislatif.

Oleh karena itu, Prasetyo pun mengaku tak heran bila Gubernur Anies Baswedan juga tak mengajak masyarakat duduk bareng untuk membahas pergantian nama jalan ini.

"Sebagai pemerintah daerah, sebagai pengayom, makanya ajak ngobrol. Tapi DPRD-nya saja enggak diajak ngobrol, bagaimana masyarakat?" ucapnya di Kepulauan Seribu, Kamis (30/6/2022).

Prasetyo pun dibuat makin kecewa lantaran usulannya mengganti nama Jalan Kebon Sirih menjadi Ali Sadikin tak didengar Anies Baswedan cs.

Baca juga: Anies Lanjutkan Ganti Nama Jalan Tahap Dua, Anggota DPRD DKI Kenneth: Jangan Buat Warga Tambah Susah

Padahal, usulan tersebut sudah pernah disampaikan saat sidang paripurna istimewa peringatan HUT ke-494 Kota Jakarta yang berlangsung tahun lalu.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved