Polemik Pergantian Nama Jalan di Jakarta

Pemprov DKI Didesak Kaji Ulang Perubahan Nama Jalan, DPRD: Kalau Diganti Semua Jadi Kesulitan

Anggota DPRD DKI Jakarta Rasyidi mendesak Pemprov DKI melakukan kajian ulang terkait pergantian atau perubahan nama jalan di Ibu Kota.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Pelang Jalan H. Bokir bin Dji'un yang menggantikan nama Jalan Raya Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/6/2022) dan Pelang Jalan Mpok Nori yang menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (17/6/2022). 

Namun tak sedikit pula warga yang mengapresiasi keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merubah puluhan nama jalan itu dengan tokoh Betawi.

Apresiasi salah satunya disampaikan Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LBK) Becky Mardani.

Ia pun menyebut, para tokoh itu memang layak diabadikan menjadi nama jalan lantaran jasanya yang telah memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi.

"Mereka bukan orang sembarangan, mereka punya kiprah, mereka punya jejak dalam membangun Jakarta sesuai bidang keahliannya masing-masing," ujarnya saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Ini Target Disdukcapil DKI untuk Perubahan KTP dan KK Warga Terdampak Pergantian Nama Jalan

Lalu siapa saja 22 tokoh Betawi tersebut? Yuk kenal mereka lebih dekat:

Jakarta Pusat

1. Tino Sidin: Tokoh seni lukis dan pendidikan melukis/menggambar anak yang  terkenal karena mengisi program TV di TVRI, juga dikenal pada era revolusi kemerdekaan berperan dalam militer, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Cikini VII.

2. Mahbub Djunaidi: Tokoh yang dikenal sebagai ketua umum pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), juga dikenal sebagai wartawan, sastrawan, kolumnis, agamawan dan politikus, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Srikaya, sekitar Kebon Sirih.

Spanduk penolakan penggantian nama Jalan Budaya menjadi Jalan Entong Gendut, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2022).
Spanduk penolakan penggantian nama Jalan Budaya menjadi Jalan Entong Gendut, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2022). (Kolase TribunJakarta)

3. ​Raden Ismail: Kemenakan dari pahlawan nasional MH Thamrin yang aktif di dunia seni peran yang pernah berkeliling hingga ke Singapura, Malaya dan Thailand bersama grup opera dan dikenal sebagai aktor Betawi era 1950-an, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Buntu.

4. ​A. Hamid Arief: Aktor Indonesia yang aktif pada era tahun 1950-1980-an, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Tanah Tinggi 1 Gang 5.

5. H. Imam Sapi’ie: Pahlawan Kemerdekaan yang berjuang melawan penjajah, pernah diangkat menjadi Menteri Urusan Keamanan Rakyat pada zaman revolusi, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Senen Raya.

6. ​Abdullah Ali: Putra Betawi yang dijuluki maestro dan legenda perbankan Indonesia, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan SMP 76.

7. ​M. Mashabi: Pemusik yang turut serta memperkenalkan gaya musik melayu modern, sehingga namanya ditetapkan sebagai nama jalan di Jalan Kebon Kacang Raya sisi Utara.

8. ​H.M Saleh Ishak: Putra asli Jakarta dan Pahlawan Kemerdekaan pada tahun 1945-1950an, sehingga namanya ditetapkan sebagai nama jalan Kebon Kacang Raya sisi Selatan.

Baca juga: Disdukcapil Ungkap Perubahan KTP Warga Terdampak Pergantian nama Jalan Belum Capai 30 Persen

Jakarta Utara

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved