''Dia Tahu Apa Kelebihan dan Kekurangan Persija'' Kata Sudirman Soal Kepemimpinan Thomas Doll

TRIBUNJAKARTA.COM - Eks pelatih Persija Jakarta, Sudirman optimistis Macan Kemayoran dapat menjadi lebih baik di tangan Thomas Doll.

Pasalnya, Sudirman menyebut Thomas Doll sebagai pelatih yang tahu tentang kelebihan dan kekurangan Persija Jakarta.

"Dia pelatih yang punya kemampuan lebih.

Tahu sekali apa kelebihan dan kekurangan Persija sekarang ini," kata Sudirman dilansir dari Youtube Persija Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Menurut Sudirman, kedatangan Thomas Doll membawa efek positif kepada skuad Persija Jakarta.

Baca juga: Sudirman Punya Peran Khusus di Persija Jakarta, Ini Kesannya dengan Gaya Kepelatihan Thomas Doll

"Beliau sangat selalu berikan hal baru ke pemain dan pemain selalu berusaha tahu apa yang diinginkan pelatih," kata Sudirman.

Kendati sudah tak menjabat pelatih, Sudirman masih dipercaya menjadi bagian dari Persija Jakarta.

Sudirman memiliki peran khusus di Persija Jakarta yakni menjadi jembatan pelatih Thomas Doll yang masih buta sepak bola Indonesia.

"Salah satunya sebagai perantara ke Thomas Doll memberi informasi bagaimana filosofi Persija bermain, bagaimana cara bermain tim di Indonesia.

Supaya beliau tahu dan punya gambaran besar soal tim di Indonesia," kata Sudirman.

Gaya kepelatihan Thomas Doll

Kerasnya cara melatih Thomas Doll, sang pelatih anyar Persija Jakarta, bukanlah mitos belaka.

Akhirnya, fisik para pemain pun harus digembleng habis-habisan agar bisa mengikuti permainan pelatih asal Jerman itu.

Namun, sikap tegas dan kerasnya cara melatih Thomas Doll hanya ditunjukkan ketika berada di lapangan.

Di luar lapangan, eks pemain Hamburg SV itu bak seorang ayah yang lembut dan menyayangi anak-anaknya.

Hal itu dibocorkan oleh bek Persija, Rezaldi Hehanussa alias Bule.

Baca juga: Persija Lagi-Lagi Datangkan Pemain Kelas Eropa, Hanno Behrens Bakal Jadi Kunci Taktik Thomas Doll

"Kalau dari pola latihan, mungkin ada sedikit perbedaan. Bisa dibilang cara melatihnya keras, tapi bagi saya itu normal."

"Beliau pun kasih kami latihan fisik yang keras karena jika ingin bermain dengan system permainan coach fisik harus bicara,” ucap Bule dalam keterangan resmi Persija, Senin (4/7/2022).

Di sisi lain, kedekatan antara Doll dan para pemain di luar lapangan sangatlah erat.

Dengan sesama pelatih lain pun, Doll diakui bisa menjaga komunikasi yang baik.

“Dia keras di lapangan saja tapi tidak di luar lapangan. Kalau di luar lapangan coach bagi kami seperti bapak sendiri, merangkul, tertawa bersama pemain, serta komunikasinya antar coach dan pemain sangat dekat,” ujarnya melanjutkan.

Bule lantas berbicara tentang formasi andalan Doll, yakni 3-5-2.

Terbiasa bermain dengan posisi empat bek, dan berada di posisi sayap, Bule mengaku tidak masalah.

Menurutnya, ia juga bisa bermain dengan pola tiga bek.

Ditambah, Doll selalu memberikan arahan jelas soal alur serangan maupun bertahan.

“Untuk formasi 3-5-2 saya tidak kesulitan. Dulu pernah memakai tiga bek juga. Sampai sekarang tidak ada kesulitan karena dalam sesi latihan pelatih kasih tahu kami harus bergerak seperti apa, menjelaskan pressing-nya seperti apa."

"Coach selalu memberi arahan bagaimana kami harus bertahan dan menyerang,” kata Bule.

Sementara itu, Rezaldi pun mengomentari perubahan komposisi di tubuh tim. Seperti diketahui, banyak pemain musim lalu yang akhirnya tidak bergabung dengan tim saat ini.

Sedih sudah pasti karena harus berpisah, tapi ia pun memiliki harapan besar untuk nama-nama anyar yang kini menjadi bagian dari Persija, terutama Ondrej Kudela dan Michael Krmencik .

“Merasa kehilangan sudah pasti, tapi saya pribadi tidak boleh terlalu sedih berlebihan. Saya tahu setiap pelatih memerlukan pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim. Saya yakin dua pemain asing yang sekarang bisa lebih dari yang kemarin."

"Mereka terlihat sangat ingin membaur dengan pemain lokal jadi kami tidak punya jarak antara pemain asing dan lokal. Terakhir mereka sangat penasaran dan tanya ke saya bagaimana cara menonton Piala Presiden 2022,” ucap pemain kelahiran 1995 itu.