Idul Adha

Dilanda PMK, Jumlah Hewan Kurban di Kota Tangerang Justru Meningkat Dibanding Tahun 2021

Jumlah hewan kurban yang dipotong di Kota Tangerang pada tahun 2022 ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2021.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat memimpin kegiatan rutin mingguan Apel Pagi Pegawai yang diikuti oleh seluruh pegawai Pemkot Tangerang mulai dari pelaksana hingga pejabat tinggi pratama, Senin (11/7/2022). Jumlah hewan kurban yang dipotong di Kota Tangerang pada tahun 2022 ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2021. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Jumlah hewan kurban yang dipotong di Kota Tangerang pada tahun 2022 ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2021.

Padahal, saat Iduladha 1443 H ini Kota Tangerang menjadi penyumbang terbanyak kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Banten.

Namun, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, evaluasi terkait peringatan Hari Raya Iduladha khususnya pemotongan hewan kurban mengalami peningkatan kuantitas dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun 2021 lalu jumlah hewan kurban yang dipotong berjumlah 19.000 ekor," ujar Arief saat memimpin apel pagi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (11/7/2022).

"Ada peningkatan di tahun 2022 ini, dimana jumlahnya mencapai lebih dari 20.000 ekor sapi dan kambing," sambungnya.

Baca juga: Wabah PMK Merebak, Jumlah Pemotongan Hewan Kurban di DKI Malah Meningkat, Kok Bisa?

Menurutnya, peningkatan dipicu dari penanganan penyebaran PMK yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan juga Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

Penanganan yang cepat terkait PMK, lanjut Arief, secara tidak langsung akan mendorong rasa aman dari masyarakat.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat ditemui di Kantor Kecamatan Tangerang, Selasa (10/5/2022).
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat ditemui di Kantor Kecamatan Tangerang, Selasa (10/5/2022). (ISTIMEWA)

"Selain Itu menandakan kondisi ekonomi dan kesadaran umat muslim untuk berkurban juga mengalami peningkatan," bebernya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang per tanggal 10 Juli 2022 terdapat sebanyak 20.802 ekor hewan kurban yang dipotong.

Puluhan ribu hewan kurban tersebut tersebar di 1.645 lokasi pemotongan hewan.

Sedangkan pada tahun 2021 jumlah hewan kurban sebanyak 19.139 ekor yang dipotong di 1.455 titik pemotongan hewan.

Kemarin, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang menerjunkan 289 petugas, untuk memantau pemotongan hewan kurban, pada Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah, Minggu (10/7/2022).

Kementerian Pertanian telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.
Kementerian Pertanian telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)  (Kementan)

Diketahui, petugas dikerahkan ke seluruh masjid yang menggelar pemotongan hewan kurban di 104 kelurahan se-Kota Tangerang.

Sebanyak 289 petugas yang diturunkan terdiri dari tujuh dokter hewan, dua paramedis beteriner, 11 penyuluh, 10 dokter hewan PDHI, 51 pegawai DKP dan 208 satgas hewan kurban.

"Melakukan pemeriksaan hewan kurban sebelum dan sesudah penyembelihan. Pemeriksaan hewan kurban secara antemortem dan postmortem," ungkap Abduh Surahman, Kepala DKP saat dihubungi.

Menurutnya, pemeriksan antemortem lebih kepada fisik hewan kurban serta bebas PMK.

Sedangkan tindakan postmortem dengan memeriksa seluruh bagian tubuh usai penyembelihan.

Yakni memeriksa bagian jeroan, hati, paru hingga jantung.

"Memastikan hati, paru hingga jantung hewan kurban bebas dari cacing. Jika ditemukan cacing hati, dipastikan harus dibuang atau disarankan untuk tidak dikonsumsi," tegasnya.

Lalu, khusus hewan kurban yang terindikasi PMK ringan atau sudah waktunya sembuh, petugas akan lebih teliti untuk memeriksa bagian mulut dan kaki.

"Di sini, ketidaklayakan konsumsi tersebut petugas yang diturunkan harus memastikan bagian-bagian tersebut dibuang ke lubang yang telah disediakan. Sehingga yang diterima, diolah dan dikonsumsi oleh masyarakat dalam kondisi aman dan layak," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Iduladha Masjid Raya Al Azhom, Zuhri menyatakan, tahun ini Masjid Raya Al Azhom menerima 15 ekor sapi dan 12 ekor kambing.

Menurunkan 50 petugas terlatih dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban dengan standar panduan bebas Penyakit Mulut dan Kulu (PMK).

Baca juga: Tak Hanya Wabah PMK, Ini Penyebab Jumlah Hewan Kurban di Kramat Jati Menurun

"Panita sudah berkolaborasi dengan DKP sejak tiga hari sebelum pelaksanaan penyembelihan. DKP memeriksa kesehatan seluruh hewan yang masuk, untuk memastikan bebas PMK atau tidak," jelas Zuhri.

Ia menjelaskan, penyembelihan berlangsung di ruang terbuka dan luas, dengan aliran air bersih yang kencang, dan aliran pembersihan darah ke selokan yang tidak mencemari lingkungan.

Bahkan, panitia pun telah membuat lubang khusus untuk membuang jeroan dan bagian tubuh lainnya yang tidak layak konsumsi untuk dikubur.

"Sepanjang pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, panitia juga didampingi dokter hewan dari DKP untuk memeriksa mana bagian yang aman atau tidak di konsumsi. Sehingga, insya Allah semua daging yang dibagian dalam kondisi aman layak dikonsumsi dan berkah untuk semua umat," kata Zuhri.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved