Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Petaka di Rumah Jenderal Sambi, 2 Polisi Adu Tembak hingga Tewas: Keluarga Brigadir J Ungkap Luka

Insiden mengerikan terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo melibatkan dua anggota polisi yang saling tembak.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase TribunJakarta/Facebook/Ist
Sopir pribadi sekaligus anggota Propam Polri, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak ajudan pribadi, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Mabes Polri sebut Brigadir Yosua sempat memasuki kamar istri Irjen Ferdy Sambo hingga menodongkan senjata api.  

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Insiden mengerikan terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo melibatkan dua anggota polisi yang saling tembak.

Diketahui, dua polisi yang terlibat dalam insiden saling tembak adalah Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E.

Kejadian tersebut terjadi di Komplek Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Karopenmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan Brigadir J mengalami tujuh luka di tubuhnya.

Tujuh luka di tubuh Brigadir J tersebut akibat lima tembakan yang dilesatkan Bharada E.

Sebelumnya, Rohani Simanjuntak, keluarga Brigadir J, mengatakan saudaranya tersebut tewas dengan 4 luka tembak.

Baca juga: Polri: Brigadir Yosua Masuki Kamar Istri Kadiv Propam dan Todongkan Senjata hingga Minta Tolong

Dua luka tembak di dada, 1 luka tembak di tangan, dan 1 luka tembak di leher.

Tidak hanya itu, Brigadir J juga mengalami luka diduga akibat senjata tajam di mata, hidung, mulut dan kaki.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (kanan) dan jenazah Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Brigpol J meninggal dunia setelah terlibat baku tembak dengan ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (kanan) dan jenazah Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Brigpol J meninggal dunia setelah terlibat baku tembak dengan ajudan Irjen Ferdy Sambo. (Kloase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com)

"Sampai saat ini, kita enggak tahu apa permasalahannya pak, siapa pelakunya. Mereka cuman bilang kalau pelakunya sudah diamankan di Mabes," kata Roheni di rumah duka, Senin (12/7/2022) dilansir dari tribunjambi.com

Kata Rohani, korban tiba di Jambi, Sabtu (9/7/2022).

"Saya dan keluarga menyambut mulai dari bandara sampai ke rumah di Bahar, karena waktu itu orang tuanya lagi tidak ada di rumah," katanya.

Saat tiba di rumah duka, keluarga awalnya tidak diperbolehkan untuk melihat kondisi korban.

Namun, ibu korban bersikukuh, untuk melihat kondisi anaknya sebelum dimakamkan.

Baca juga: Kondisi Terkini Rumah Dinas Kadiv Propam Usai Baku Tembak yang Tewaskan Brigadir Nopryansah

Saat itulah, keluarga melihat tubuh korban telah penuh luka.

"Ya awalnya enggak dibolehin, tapi ibunya bilang mau lihat kondisi anaknya bagaimana," jelasnya.

7 Luka di tubuh Brigadir J

Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan luka seperti sayatan ditubuh Brigadir J bukan dari senjata tajam.

Sosok Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang ajudannya tewas ditembak.
Sosok Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang ajudannya tewas ditembak. (Istimewa)

"Bukan (luka sayatan senjata tajam)," kata Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).

Ramadhan mengungkapkan luka sayatan itu berasal dari gesekan proyektil peluru yang dikeluarkan Bharada E.

"Kita bukan lihat tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan oleh Bharada E ke Beigadir J," jelasnya.

Lanjut Ramadhan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi dalam insiden baku tembak tersebut Bharada E menembak sebanyak 5 kali.

"Ada tujuh proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan lima proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," kata Ramadhan.

Baca juga: Ini Sosok Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang Ajudannya Tewas Ditembak: Jenderal Bintang 2 Termuda

Ramadhan menjelaskan Brigadir J mendapatkan tujuh luka tembakan meski Bharada E hanya mengeluarkan lima peluru.

"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," jelasnya.

Ramadhan mengungkapkan Bharada E tidak mendapat luka apapun akibat baku tembak tersebut.

Hal ini karena posisi Bharada E yang berada jauh lebih tinggi yakni sejauh 10 hingga 12 meter karena dia berada di lantai 2 rumah Irjen Ferdy Sambo saat baku tembak terjadi.

"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ucapnya.

Lebih lanjut, Bharada E menembak Brigadir J sebagai bentuk perlindungan diri dan melindungi istri dari Irjen Ferdy Sambo.

Sosok Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang ajudannya tewas ditembak.
Sosok Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang ajudannya tewas ditembak. (Istimewa)

Hal tersebut dikarenakan Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan menodongkan senjata terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.

"Karena posisinya ya, siapapun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu, jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu," ujarnyanya.

Irjen Ferdy Sambo sedang tes PCR

Saat kejadian Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di kediamannya.

"Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut," kata Ramadhan.

Ia menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo sedang keluar rumah untuk melakukan tes PCR Covid-19 saat insiden penembakan tersebut.

"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkapnya.

Lebih Lanjut, Ramadhan menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo baru mengetahui adanya peristiwa itu setelah ditelepon istrinya.

Seusai itu, dia langsung melihat Brigadir J yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelpon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu. Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," katanya.

Sopir istri Kadiv Propam

Brigadir J diketahui bertugas menjadi supir istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Jadi melakukan tugas mengamankan tapi dia supir lah gitu. Ya (sopir) ibu (istri Kadiv Propam)," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Kesedihan orangtua Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat kian menjadi kala permintaan terakhir ibunda korban tak bisa dipenuhi oleh Polri.
Kesedihan orangtua Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat kian menjadi kala permintaan terakhir ibunda korban tak bisa dipenuhi oleh Polri. (Kolase Tribun Jakarta via Tribun Jambi)

Sementara Bharada E bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Memang dia bagian dalam penugasan Propam tersebut, semuanya, keduanya staf Propam Mabes Polri. Kalau Bharada itu anggota Brimob yang di BKO ke sana, tugasnya melakukan pengamanan dan pengawal terhadap Kadiv Propam," kata Ramadhan.

(Tribunjambi.com/ Tribunnews.com/ Abdi/ Igman)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Insiden Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, 5 Tembakan Bharada E Buat 7 Luka di Tubuh Brigadir J

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved