Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Baku Tembak Bharada E dengan Brigadir J Gunakan Glock 17 dan HS-9, Berikut Spesifikasi 2 Pistol Itu

Baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo gunakan pistol berjenis glock 17 dan HS-9. Ini spesifikasi kedua pistol.

TribunJakarta.com dan Tribunnews.com
Kolase Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Sejata Glock 17. Baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo gunakan pistol berjenis glock 17 dan HS-9. Ini spesifikasi kedua pistol. 

Penjelasan Kapolres Metro Jakarta Selatan

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat memberikan keterangan terkait peristiwa baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan seorang ajudannya, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat, Selasa (12/7/2022).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat memberikan keterangan terkait peristiwa baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan seorang ajudannya, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat, Selasa (12/7/2022). (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengungkapkan Bharada E menggunakan senjata genggam atau pistol jenis Glock 17 dalam insiden di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Sementara Brigadir J saat kejadian menggunakan senjata jenis HS-9.

"Perlu kami jelaskan bahwa saudara RE menggunakan senjata Glock 17 dengan magazine maksimum 17 butir peluru," kata Budhi kepada wartawan, Selasa (12/7/2022).

Di lokasi, pihaknya menemukan bukti masih ada 12 peluru yang tersisa di senjata yang dipegang Bharada E.

Baca juga: Brigadir J Disebut Lecehkan Istri Ferdy Sambo, Pengamat Akui Sangat Aneh: Secara Pangkat Beda Jauh

"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magazine tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," katanya.

Sementara Brigadir J saat kejadian menggunakan senjata jenis HS-9.

"Saudara J itu kami menemukan dan mendapatkan fakta bahwa yang bersangkutan menggunakan senjata jenis HS, 16 peluru di magasinnya dan kami menemukan tersisa 9 peluru yang ada di magasin," katanya.

Rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan diduga menjadi lokasi penembakan yang menewaskan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat, Senin (11/7/2022).
Rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan diduga menjadi lokasi penembakan yang menewaskan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat, Senin (11/7/2022). (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

Artinya Brigadir J menembakan 7 peluru saat insiden tersebut.

"Ini sesuai apa yang ditemukan di TKP bahwa di dinding ada 7 titik bekas tembakan," katanya.

Kedua senjata tersebut menurut Budhi merupakan senjata standar dinas milik Polri.

Kedua anggota Polri tersebut memang dibekali senjata api saat bertugas.

"Jadi rekan-rekan semua bahwa ajudan ataupun pengawal itu tugasnya mengamankan orang-orang yang dikawal. Tentunya untuk mengamankan karena Polri memang salah satu instrumennya ada senjata, ya dia dibekali senjata," katanya.

Ia menegaskan bila bila hal tersebut sesuai dengan standar di kepolisian.

"Jadi memang ini sudah sesuai dengan SOP dan prosedur standar yang ada di kepolisian," ucapnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved