Rentetan Kecelakaan Bus Transjakarta Terus Terjadi, Wagub Ariza Bantah Tak Jalankan Rekomendasi KNKT
Rentetan kecelakaan Transjakarta terus terjadi, Ariza membantah tak melaksanakan rekomendasi keselamatan transportasi yang diberikan KNKT.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Elga H Putra
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah tak melaksanakan rekomendasi keselamatan transportasi yang diberikan KNKT.
Hal ini dikatakan Ariza menanggapi pernyataan sejumlah pihak atas rentetan kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta sepekan terakhir.
"Semua rekomendasi yang diberikan KNKT dilaksanakan. Itu kami penuhi, patuhi, dan susun bersama. Jadi semua sudah kami laksanakan," ucapnya di Balai Kota, Senin (18/7/2022).
Bahkan, Ariza menyebut, standar operasional pelayanan yang diterapkan saat ini merupakan hasil dari diskusi bersama dengan KNKT.
"Rekomendasi tidak hanya dilaksanakan, tapi juga disusun bersama. SOP, prosedur, rekomendasinya itu dibantu disusun bersama dengan KNKT," kata dia.
Baca juga: Kritik Anies Lantaran Transjakarta Sering Kecelakaan, Ketua DPRD DKI: Mencoreng Wajah Jakarta Aja
Sebagai informasi, rentetan kecelakaan bus Transjakarta terjadi dalam sepekan terakhir.
Bahkan, insiden kecelakaan ini merenggut dua nyawa.
Peristiwa pertama terjadi pada Minggu (10/7/2022) siang, saat seorang pesepeda tewas setelah terserempet dan terjatuh ketika hendak menyalip bus Transjakarta di Jalan Raya Pasar Minggu.

Insiden kedua terjadi di Halte Transjakarta Kramat Sentiong pada Sabtu (16/8/2022) malam.
Seorang wanita tewas terseret dan terlindas Transjakarta beberapa saat setelah turun dari bus.
Untuk mencegah kejadian ini terulang kembali, Ariza pun mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, khususnya saat hendak menyeberang di jalur bus Transjakarta.
"Bagi seluruh warga hati-hati kalau menyeberang jalan di depan bus Transjakarta. Itu kan tinggi, sopirnya enggak lihat ada orang di bawahnya jadi kejadian ini," tuturnya.
"Kami akan sosialisasi terus kepada warga, pada masyarakat jangan menyeberang sembarangan, apalagi di depan bus Transjakarta," tambahnya menjelaskan.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengkritik habis Gubernur Anies Baswedan yang belakangan terus tebar pesona di Jakarta International Stadium (JIS).
Baca juga: Kritik Habis Anies Baswedan, PDIP: Dua Warga Tewas Gegara Bus Transjakarta, Dia Sibuk Promosi di JIS
Pasalnya, hal tersebut dilakukan Anies saat rentetan kecelakaan bus Transjakarta kembali terjadi dalam sepekan terakhir.
Bahkan, ada dua korban tewas dalam insiden kecelakaan yang terjadi dalam rentang seminggu terakhir ini.
"Korban tewas oleh TransJakarta terus berjatuhan. Anehnya ini seakan sesuatu yang lumrah, karena bukan keluarganya Direksi atau Gubernur," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/7/2022).
Adapun insiden fatal pertama terjadi pada Minggu (10/7/2022) siang, saat seorang pesepeda tewas setelah terserempet dan terjatuh ketika hendak menyalip bus Transjakarta di Jalan Raya Pasar Minggu.

Insiden kedua terjadi di Halte Transjakarta Kramat Sentiong pada Sabtu (16/8/2022) malam.
Seorang wanita tewas terseret dan terlindas Transjakarta beberapa saat setelah turun dari bus.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini pun menyesalkan hal ini karena rentetan kecelakaan bus Transjakarta terus terjadi.
"Rekomendasi KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) atas kejadian kecelakaan berkali-kali sebelumnya terkesan tidak berdampak," ujarnya.
Gilbert mengatakan, Komisi B DPRD DKI sejatinya sudah meminta Gubernur Anies Baswedan dan jajarannya untuk segera berbenah.
Perombakan direksi pun perlu dilakukan dengan menunjuk sosok yang kredibel di bidang transportasi.
Baca juga: Pemotor Tewas Terlindas Bus TransJakarta di Depan Sunter Mall
Namun, perombakan direksi yang dilakukan Anies ternyata belum membuat Gilbert puas.
Sebab, posisi Direktur Pelayanan yang dinilai paling bertanggungjawab atas rentetan kecelakaan yang terjadi tak memiliki rekam jejak mumpuni di bidang transportasi.
"Direktur Pelayanan yang ikut bertanggungjawab atas tewasnya penumpang dari TGUPP tanpa latar belakang di bidang transportasi," kata Gilbert.
Oleh sebab itu, Gilbert sangat menyayangkan rentetan kecelakaan Transjakarta yang terus terjadi.
Ia pun meminta Gubernur Anies Baswedan fokus meningkatkan pelayanan transportasi umum di sisa masa jabatanya yang akan berakhir Oktober 2022 mendatang.
"Direksi dan Gubernur ikut bertanggungjawab atas tewasnya penumpang tersebut. Sebaiknya Gubernur tetap fokus mengurus kepentingan masyarakat Jakarta, bukan sibuk bersosialisasi lewat JIS," tuturnya.