Kecelakaan Maut di Cibubur
Asal Mula Berdirinya Lampu Merah di CBD Cibubur, Kini Dinonaktfikan Imbas Telan 11 Korban Jiwa
Publik bertanya-tanya, mengapa lampu merah itu dipasang meski lokasinya turunan? Begini asal mulanya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah kecelakaan maut yang menewaskan lebih dari 10 orang, keberadaan lampu merah di CitraGrand CBD Cibubur tersebut jadi sorotan.
Publik bertanya-tanya, mengapa lampu merah di kawasan Jalan Raya Alternatif Transyogie Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi itu dipasang meski lokasinya turunan.
Simak asal mula lampu merah tersebut dipasangan di lokasi kecelakaan maut.
Kecelakaan maut terjadi di lokasi lampu merah tersebut pada, Senin (18/7/2022) sore.
Truk tangki Pertamina mengalami rem blong sehingga menyeruduk motor dan mobil di depannya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Cibubur, Ini Cara Mencegah Rem Blong Mendadak saat Berkendara
Kala itu, jalanan tengah macet dan memang bertepatan dengan jam pulang bekerja.
Sejumlah 11 orang jadi korban peristiwa nahas tersebut dan sejumlah korban lainnya mengalami luka-luka.
Setelah kejadian ini, publik langsung menyoroti posisi lampu merah yang terletak di bagian lahan menurun.

Warganet mempertanyakan mengapa lampu merah dipasang dalam posisi yang tidak pas yakni jalan turunan.
Bahkan kini, muncul petisi untuk menekan lampu merah tersebut dicopot.
Sampai berita ini diturunkan, sudah 30 ribu orang menandatangani petisi tersebut.
Lantas, bagaimana asal mula lampu merah itu dipasang?
Dikutip dari Kompas.com, ternyata keberadan lampu merah tersebut diminta oleh Ciputra Group.
Seperti dikutip dari laman Dishub Kota Bekasi, pada Selasa (25/1/2022), Dishub mengeluarkan keterangan pers terkait rencana pengoperasian Simpang Baru Kawasan Perumahan CitraGrand CBD Cibubur.
Simpang baru ini dihadirkan untuk membuka akses jalan baru yang menghubungkan antara Jalan Alternatif Transyogie dengan Jalan Citra Grand CBD Cibubur dan Jalan Lurah Namat (Jatirangga).
Keputusan Dishub ini menindaklanjuti surat dari PT Ciputra Nugraha Internasional Nomor 004/LP/CGCC/EN/I/22 Tanggal 13 Januari 2022 tentang Permohonan Pengaktifan Instalasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (Traffic Light), serta untuk optimalisasi aksebilitas maka dibuat simpang baru di depan kawasan Perumahan Citra Grand CBD Cibubur dengan membuka median tengah dan pengaturan simpang menggunakan traffic light.
Baca juga: 30 Ribu Orang Teken Petisi Lampu Merah Cibubur Dicopot, Begini Penampakan Lokasinya
Menurut Dishub Kota Bekasi, dari aspek lalu lintas, pembukaan akses jalan penghubung sangat membantu dalam distribusi penyebaran dan pergerakan orang ataupun barang.
Penambahan fasilitas lalu lintas juga diperlukan untuk tetap menjaga keselamatan, kelancaran, dan ketertiban berlalu lintas.
Menanggapi banyaknya protes, Direktur Ciputra Group Harun Hajadi memastikan akan berdiskusi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mengenai penutupan lampu merah tersebut.

"Mau ditutup. Kami akan usulkan kepada Dishub Bekasi, supaya ditutup saja," ujar Harun kepada Kompas.com, Senin (18/7/2022).
Di sisi lain, Harun mengaku tidak mengetahui kapan lampu merah tersebut dipasang dan beroperasi.
Ia hanya memastikan Dishub Bekasi memasang dan mengoperasikan lampu merah tersebut setelah melalui kajian Amdal lalu Lintas.
"Kan tidak mungkin Dishub Kota Bekasi memasang traffic light tanpa Amdal Lalu Lintas," imbuh dia.
Satu yang pasti, menurut Harun, Ciputra Group sangat concern terhadap kecelakaan lalu lintas dengan fatalitas tinggi ini.
"Dan perlu diketahui, itu truk (Pertamina) rem-nya blong, dan kondisi jalan jelang lampu merah sedang macet. Saya serahkan masalah ini ke Pemkot Bekasi beserta perangkat dinasnya. Apa pun yang diputuskan, kami ikuti, dan kami juga akan berikan masukan," tuntas Harun.
Petisi teken lampu merah dicopot
Akun Umi N menjadi pembuat petisi untuk menekan agar lampu merah di kawasan tersebut dicopot.
Sampai saat ini rupanya sudah 30 ribu lebih orang menandatanganinya.
Baca juga: Tujuh Identitas Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Cibubur, Enam Orang Pasutri, Termasuk TNI AL
Berikut narasi yang dibuat Umi N dalam keterangannya:
"Saat ini di jalan transyogie sedang ada pembangunan project CBD sebrang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun cileungsi,"
"Sesuai dugaan lampu merah tersebut sudah memakan korban, hari ini terjadi tabrakan yang memakan korban, kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam oleh truk dari arah belakang karena turunan,"
"Apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan?"
Lampu merah dicopot
Usai terjadi kecelakaan maut, saat ini, Lampu merah tepat di turunan Cibubur CBD Jalan Alternatif Cibubur telah dinonaktfikan.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi kejadian, Selasa (19/7/2022), situasi arus lalu lintas tampak ramai lancar.
Sejumlah petugas kepolisian terlihat melakukan pengamanan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), dibantu personel Dinas Perhubungan (Dishub).
Tampak petugas Satlantas setempat telah memasang barrier dan rambu di simpang lampu merah Transyogi Cibubur CBD Perumahan Citra Grand.
"Sementara simpang ditutup dan TL (traffic light) dinonaktifkan," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Teguh Indrianto kepada wartawan.