Kecelakaan Maut di Cibubur
Ikhlas dan Tak Dendam, Pilu Ayah Kenang Sang Anak Driver Ojol Korban Tewas Kecelakaan Maut Cibubur,
Pilu Aswan kenang sang anak yang bekerja sebagai ojek online menjadi korban tewas kecelakaan maut di Cibubur, Bekasi.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG – Ardi Nurcahyanto (23), putra sulung dari pasangan Aswan (49) dan Rubiyem (44), tutup usia akibat musibah Kecelakaan Maut di Cibubur, Bekasi, pada Senin (18/7/2022).
Dijumpai wartawan, Aswan mengenang kembali sosok almarhum Ardi.
Ia mengatakan bahwa anak pertamanya tersebut merupakan sosok yang pendiam tak banyak bicara.
Namun demikian, almarhum memiliki jiwa menolong yang tinggi menurutnya, baik itu terhadap keluarga atau pun orang terdekatnya.
“Almarhum itu anak pertama, adiknya dua. Memang pendiam ya gak banyak bicara, tapi baik sama orang jiwa menolongnya tinggi,” Aswan di kediamannya Jalan Mandor Samin, Kalibaru, Cilodong, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Tumbenan Cium Tangan Orang Tua Keluarga Ungkap Sikap Korban Sebelum Kecelakaan Maut di Cibubur
Tak hanya itu, almarhum Ardia juga sosok pekerja keras yang selalu berkeinginan keras untuk meringani beban biaya keluarganya.
“Semangatnya mencari rezeki juga tinggi. Lulus sekolah saja langsung kerja, rezekinya bagus gampang dapat kerja,” tuturnya.

“Dia cita-citanya mau punya pekerjaan tetap saja, mau nabung. Kan kalau kerjaan kaya gini (ojek online) gak tentu ya. Dia sudah lama juga sudah dua tahun sebagai ojek daring. Sempat di minimarket juga, ulet orangnya rajin,” timpalnya.
Aswan mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sudah ikhlas dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
Baca juga: Daftar 3 Pasutri Korban Kecelakaan Maut di Cibubur, Seorang Balita Kini Yatim Piatu
“Kalau kami sudah ikhlas semuanya, ini musibah saya gak akan nuntut. Kalau ada yang mau tanggung jawab ya silakan. Saya sudah ikhlas anak saya dipanggil sama Allah. Kasihan anak saya orang baik biar tenang gak ngerepotin orang, yang penting kita jangan dendam sama orang,” pungkasnya.
Driver Ojol Tewas Pada Kecelakaan Cibubur Saat Antar Barang, Ayah Berduka: 'Anak Saya Orang Baik'

Seorang pengemudi ojek online menjadi satu dari 10 korban tewas akibat musibah kecelakaan maut di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Bekasi, pada Senin (18/7/2022) kemarin.
Pengemudi ojek daring tersebut adalah Ardi Nurcahyanto (23) warga Jalan Mandor Samin Nomor 94, RT 03 RW 06, Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Kota Depok.
Pagi tadi sekira pukul 09.00 WIB, almarhum Ardi telah dikebumikan oleh pihak keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tambarehe yang ada di Kecamatan Cilodong.
Baca juga: Pilu Aswan Nonton TV Lihat Motor Anaknya di Berita Kecelakaan Cibubur: Saya Telepon Gak Diangkat
Ayah almarhum, Aswan (49), mengatakan, ketika kejadian almarhum anaknya tengah dalam perjalanan untuk mengantar pesanan barang ke daerah Cileungsi.
“Dari Cibubur, bawa barang katanya mau ke Cileungsi. Dia kan profesinya ojek daring, sedang antar barang bukan penumpang,” ujar Aswan pada wartawan di kediamannya, Selasa (19/7/2022).
Namun takdir berkata lain. Belum selesai barang tersebut diantarkan, tiba-tiba Ardi ditabrak oleh mobil truk tangki milik Pertamina saat berhenti di traffic light depan CBD Cibubur.

Ardi pun meninggal dunia di lokasi kejadian. Aswan mengatakan anaknya mengalami luka parah di bagian kepala.
Aswan (49) ayahanda almarhum Ardi Nurcahyanto (23) ketika dijumpai wartawan di kediamannya, Selasa (19/7/2022).
Selain itu, motor almarhum Ardi juga mengalami kerusakan parah hingga tak berbentuk.
“Kaki sebelah kanan, robek di bagian paha cukup dalam. Tapi wajahnya mah bersih alhamdulillah. Motornya juga saya lihat hancur,” tuturnya.
Aswan mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sudah ikhlas dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
“Kalau kami sudah ikhlas semuanya, ini musibah saya gak akan nuntut. Kalau ada yang mau tanggung jawab ya silakan. Saya sudah ikhlas anak saya dipanggil sama Allah. Kasihan anak saya orang baik biar tenang enggak ngerepotin orang, yang penting kita jangan dendam sama orang,” pungkasnya.
Pelat Motor jadi Petunjuk Aswan Tahu Anaknya Meninggal dalam Kecelakaan Maut Cibubur
Suasana duka menyelimuti keluarga Aswan (49) di Jalan Mandor Samin Nomor 94, RT 03/06, Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022).
Anak pertama Aswan, Ardi Nurcahyanto (23), berpulang ke hadapan sang khalik dalam kecelakaan maut Cibubur, Senin (18/7/2022) sore.
Aswan menceritakan, dirinya mengetahui kabar anaknya meninggal justru saat menyaksikan siaran langsung berita kecelakaan maut Cibubur di televisi swasta rumahnya.
“Saya nonton televisi, ada berita musibah tabrakan mobil Pertamina di daerah Cibubur, itu jam 16.00 WIB saya nonton televisi,” ujar Aswan saat ditemui di kediamannya.
Tak dinyana, pada saat bersamaan, saudaranya mengirimkan foto pelat nomor dan helm di lokasi kecelakaan maut Cibubur, yang diduga milik anaknya.
“Terus ada saudara kirim foto kecelakaan itu ada motor anak saya ketahuan dari pelat nomor, sama helmnya. Langsung pas abis salat Isya saya ke RS Polri buat mastiin benar itu anak saya atau bukan,” timpalnya.
Kecelakaan maut Cibubur, tepat di lampu merah Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Barat, Senin (18/7/2022), diduga akibat rem blong truk Pertamina mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. (Kolase Tribunnews/ist)
Sebelum ke RS Polri, Aswar mengatakan dirinya sempat menghubungi gawai almarhum terlebih dahulu.
Akan tetapi, tidak ada respon dari almarhum meskipun telpon tersebut tersambung.
“Sempat telpon tapi gak bisa, itu habis nonton berita. Saya telpon berdering tapi gak diangkat,” tuturnya.
Setibanya di RS Polri, Aswan pun langsung mencari informasi ke salah seorang petugas terkait keberadaan anaknya.
“Saya bilang sama petugas mau lihat korban kecelakaan di Cibubur, terus ditanya atas nama siapa, saya bilang Ardi,” tuturnya.
“Langsung saya dibawa ke ruang duka, dan di tes DNA semuanya dicek dan hasilnya sesuai sama jenazah anak saya,” sambungnya lagi.
Setelah itu, Aswan pun diizinkan untuk membawa jasad anaknya pulang ke rumah untuk dimakamkan.
“Iya saya bawa hari itu juga, jangan lama-lama saya bilang. Ditawarin mobil ambulans, terus ada Grab juga nawarin. Akhirnya sampai di rumah jam 02.30 WIB dini hari, nah itu paginya disalatin di mushola dekat sini dan dimakamin jam 09.00 WIB tadi di TPU Tambarehe,” bebernya.
Aswan mengatakan bahwa almarhum anaknya menderita luka parah di bagian kaki kanannya.
“Kaki sebelah kanan, robek di bagian paha cukup dalam. Tapi wajahnya mah bersih alhamdulillah,” ucap Aswan.
Aswan mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sudah ikhlas dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
“Kalau kami sudah ikhlas semuanya, ini musibah saya gak akan nuntut. Kalau ada yang mau tanggung jawab ya silakan. Saya sudah ikhlas anak saya dipanggil sama Allah. Kasihan anak saya orang baik biar tenang gak ngerepotin orang, yang penting kita jangan dendam sama orang,” pungkasnya.