Temuan Mayat

Misteri Bau Menyengat Sepekan di Rusun Benhil: Ternyata Berasal dari Kamar Ini, Sosoknya Menghitam

Namun, setelah ditelusuri, ternyata bau busuk itu berasal dari satu kamar yang dihuni seorang pria introvert.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM/Satrio Sarwo Trengginas
Lorong tempat temuan mayat pria di Rusun Benhil 2, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (18/7/2022). 


"Kader Jumantik aja enggak dibolehin masuk kalau mau cek ke kamar," tambahnya.

Anita (63), Ketua RT 006 RW 008, tempat temuan mayat pria di Rusun Benhil 2 Tabang Abang, Jakarta Pusat, saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (18/7/2022).
Anita (63), Ketua RT 006 RW 008, tempat temuan mayat pria di Rusun Benhil 2 Tabang Abang, Jakarta Pusat, saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (18/7/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/Satrio Sarwo Trengginas)


Menurut Anita, pria itu juga dikenal temperamen dengan para tetangga.


Hingga kecurigaan warga mulai timbul saat lalat hijau keluar dari sela-sela pintu rumah.


Sekitar pukul 11.00 WIB, warga menggedor-gedor pintu kamar pria itu.


Aksi gedor pintu itu turut disaksikan petugas keamanan, Bintara Pembina Desa (Bintara) dan polisi.


Sebab, tanpa disaksikan mereka, warga takut lantaran pernah dimarahi pria itu.


"Akhirnya didobrak pintunya tapi kita enggak masuk. Saat didobrak, baunya masih menyengat," lanjutnya.

Ketika pintu berhasil didobrak, warga kaget melihat sosok pria yang dikenalnya telah terbujur kaku di bawah lantai.


Tampak tubuhnya sudah menghitam dan tubuhnya membengkak.

Baca juga: Misteri Bocah Hanyut di Kalimalang, Petugas Bingung Tak Ada Pusaran dan Pintu Air Ditutup Tak Ketemu


Pria itu bernama Edy Baharudin (54). Berdasarkan Kartu Tanda Penduduk, Edy berasal dari Ujung Pandang. 


Jasad Edy kemudian ditangani pihak kepolisian dan dibawa oleh petugas palang hitam.

Selannutnya, temuan mayat pria di Rusun Benhil 2 ini ditangani kepolisiaan setempat.


Misteri aroma tak sedap selama seminggu lebih di rusun itu terjawab.


"Kata polisi sih, dia (Edy) sakit lalu jatuh. Bukan (pembunuhan). Kayaknya dia sakit terus jatuh atau gimana kemudian meninggal," pungkas Anita.

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved