Daftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI, Baim Wong Ditegur Wagub Ariza: Itu Punya Publik!
Wagub DKI Ahmad Riza Patria menegur Baim Wong yang daftarkan Citayam Fashion Week sebagai HAKI.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bereaksi terkait Citayam Fashion Week (CFW) didaftarkan Baim Wong ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kemenkumham.
Sebagai informasinya, Baim Wong melalui perusahaannya PT Tiger Wong Entertainment mendaftarkan CFW sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Ariza menyebut, hal ini semestinya tak dilakukan Baim Wong mengingat CFW merupakan milik publik.
Apalagi, fasilitas yang selama ini digunakan juga merupakan milik pemerintah.
"Silakan saja Baim Wong, tapi tu kan milik publik, jalan itu milik publik, milik pemerintah. Ada jalan pemerintah pusat, jalan Pemprov, ada jalan kabupaten kota, ada macam-macam ya," ucapnya di Balai Kota, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Sarinah Makin Keren, Wagub Ariza Mau Minta Izin Erick Thohir Buat Lokasi Baru Citayam Fashion Week
"Kalau CFW didaftarkan sebagai HAKI oleh Baim Wong itu kan punya publik," sambungnya.
Orang nomor dua di DKI ini pun mengingatkan Baim Wong bahwa fenomena CFW ini berasal dari kreativitas anak muda dari Citayam hingga Bojonggede yang biasa nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Padahal, biasanya acara fashion show lazimnya digelar oleh orang-orang dewasa.

Namun, kini acara fashion show bisa digelar oleh anak muda mulai SMP sampai SMA.
"Biasanya yang namanya fashion itu dikerjakan oleh orang yang mohon maaf, kelas menengan ke atas. Sekarang fenomena ini bisa berubah dan bisa dikerjakan oleh siapa saja," ujarnya.
"Kalau masyarakat umum, masyarakat sederhana bisa punya kreativitas itu sesuatu yang positif," sambungnya.
Baca juga: Hujan Datang, Kerumunan Citayam Fashion Week di Kawasan Dukuh Atas Bubar
Selama ini gelaran fashion show pun identik dengan suasana glamor atau mewah yang hanya bisa dinikmati kalangan menengah ke atas.
Namun, di tangan anak-anak muda 'SCBD' (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) stigma itu mulai mulai bergeser sehingga fashion show bisa dinikmati oleh siapa saja.

"Biasanya fashion show itu dilaksanakan di tempat mewah, indoor, terbatas, undangan hanya halangan tertentu, tapi sekarang siapa saja bisa menonton. Jadi, fenomena ini merubah stigma, ini lah sisi positifnya," tuturnya.