Polemik Citayam Fashion Week, Jurus Ariza Cegah LGBT Hingga Remaja SCBD Tak Tidur di Jalanan
Citayam Fashion Week jadi polemik saat ini. Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan cara mengatasi permasalahan CFW.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta mengklaim penutupan dan relokasi Citayam Fashion Week (CFW) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat membutuhkan waktu.
Diketahui, kehadiran Citayam Fashion Week (CFW) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat terus menuai polemik.
Tak hanya sisi positif, kini sejumlah pihak turut menyoroti sisi negatif dari hadirnya CFW yang banyak digandrungi oleh remaja Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok atau 'SCBD'.
Pertama, kehadiran CFW membuat penggunaan zebra cross tak lagi sesuai dengan fungsinya.
Penyebrangan orang ini kini dijadikan catwalk oleh para remaja tersebut, hingga menimbulkan kemacetan.
Baca juga: Pimpinan DPRD Zita Anjani Akui Banyak Remaja LGBT saat Datangi Citayam Fashion Week:Ini Mau Diapain?
Kedua, berbagai pihak mewanti-wanti adanya perilaku menyimpang orientasi seksual berupa lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Oleh sebab itu, berbagai relokasi untuk CFW sudah banyak diusulkan, termasuk dari anggota dewan Kebon Sirih.

Sayangnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai relokasi dan penutupan CFW di kawasan Dukuh Atas ini memerlukan waktu.
"Kan udah saya jelaskan, itu kan perlu waktu tidak bisa serta merta kemudian kita menggusur. Kemudian kalau mau direlokasi juga harus disiapkan tempatnya yang baik, yang penting anak-anak jangan pulang malam, ketinggalan kereta, tertidur di jalanan. Paling utama, sekarang waktunya belajar sudah bukan libur lagi," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Guna mencegah LGBT, Pemprov DKI Jakarta mengklaim telah melakukan sejumlah upaya.
Satu diantaranya dengan memberikan imbauan kepada para remaja di lokasi, serta bekerjasama dengan kementerian terkait.
Baca juga: Baim Wong Batalkan Pengajuan HAKI Citayam Fashion Week, Wagub Ariza: Jangan Ada Lagi yang Main Klaim
"Kedua juga yang jadi perhatian, dari Kementerian PPPA dari MUI menyatakan ada kecenderungan LGBT harus kita jaga, nanti terpapar lah kira-kira begitu. Ada beberapa upaya yang dilakukan Pemprov dan Kementerian itu tugas kita bersama, tapi kan bukan seperti kita memindahkan atau menggusur atau melanggar orang di pinggir jalan gitu," lanjutnya.
"Tadi saya bilang tolong dijaga ketertibannya, jangan parkir sembarangan di situ apalagi menggunakan bahu jalan, jalur sepeda, trotoar. Jangan sampai malem. Jangan sampai jadi tempat LGBT. Kemudian juga dibatasi jangan sampai membludak disitu karena dapat meimbulkan kerumumnan nanti penularan covid. Jangan sampai disitu juga nanti menutup jalan. Ya hal seperti itu," bebernya.

Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta telah menjabarkan empat lokasi pengganti Citayam Fashion Week.