24 Hari Penembakan Brigadir J Belum Terungkap, Ini Nama 8 Ajudan Irjen Fedy Sambo Termasuk Bharada E

TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J belum juga terungkap.

Dalang dibalik dugaan pembunuhan berencana yang ditudingkan oleh pengacara Brigadir J masih misteri.

Sederet pemeriksaan hingga autopsi ulang atau ekshumasi jenazah Brigadir J pun sudah dilakukan.

Sederet ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pun sudah diperiksa.

Dugaan awal dari kepolisian, Brigadir J  tewas pada baku tembak dengan Bharada E, sesama ajudan Ferdy Sambo di rumah dinas Ferdy Sambo Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) lalu.

Baca juga: Termasuk Brigadir J dan Bharada E, Ini Identitas 8 Ajudan Irjen Ferdy Sambo di Propam Polri

Jika dihitung hingga saat ini, Senin (1/8/2022), 24 hari sudah kasus berjalan tanpa adanya tersangka.

Foto jajaran ajudan irjen Ferdy Sambo pun sudah tersebar luas.

Foto yang dimaksud adalah ketika Sambo berdiri paling depan, lalu empat ajudannya berbaris di sisi kiri dan empat ajudan lain di sisi kanan.

Brigadir J berada tepat di sebalah kanan Sambo dari arah foto.

Sedangkan di sebelah kirinya yang berjenggot lebat adalah Bripka Matius Marey.

Berikut daftar nama delapan ajudan Irjen Ferdy Sambo:

1. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat

2. Bripka Lukas Ricky

3. Brigadir Romer

4. Bharada Sadam

5. Bripka Matius Marey

6. Brigadir Deden

7. Bharatu Praogi

8. Bharada Richard Eliezer (Bharada E)

Temuan Komnas HAM

Komnas HAM yang juga melakukan penyelidikan, mengemukakan temuannya pada detik-detik sebelum kematian Brigadir J.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan, pada rekaman yang mereka dapat, Brigadir J tiba dari Magelang bersama rombongan Putri Candrawathi.

Pada pukul 16.31 WIB, Brigadir J masih menerima telepon dari kekasihnya, Vera Simanjuntak.

Sebelum menerima telepon, Taufan menyebut Brigadir J sempat tertawa-tawa bersama ajudan lainnya.

Setelah menerima telepon, Brigadir J bergeser mencari tempat yang lebih hening untuk bicara dengan sang pacar.

Hari ini, ajudan dan ART Kadiv Propam nonaktif dipanggil Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Senin (1/8/2022).

Mereka dipanggil untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus yang disebut polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Yoshua Hutabarat.

Salah satu ajudan yang diperiksa hari ini adalah ajudan yang pekan lalu belum bisa hadir dalam pemeriksaan.

Uji Balistik

Hari ini, Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri melakukan pendalaman hasil uji balistik terkait baku tembak yang menewaskan Brigadir J.

Pendalaman hasil uji balistik itu dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Senin (1/8/2022).

"Dari hasil uji balistik yang sudah dilakukan oleh Puslabfor terkait dua senjata yang ditemukan di TKP, yaitu senjata jenis glock 17 dan senjata HS," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Dedi mengungkapkan, terdapat 3 poin penting dari pendalaman hasil uji balistik di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

"Yaitu untuk mengetahui yang pertama adalah sudut tembakan, yang kedua jarak tembakan, yang ketiga adalah sebaran pengenaan tembakan," ungkap dia.

Baca juga: Menit-menit Terakhir Hidup Brigadir J, Panggilan Masuk ke Ponsel Vera Simanjuntak Buat Tanda Tanya

"ini didalami terus oleh Labfor kemudian tadi juga hadir dari Inafis, kemudian hadir juga dari kedokteran forensik, dan juga penyidik," tambahnya.

Nantinya, jelas Dedi, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Dedi Prasetyo akan mengambil langkah lebih lanjut terkait hasil uji balistik ini.

Di sisi lain, ia menyebut Timsus bekerja dengan mengedepankan kecermatan, kehati-hatian, dan ketelitian.

"Nanti akan disampaikan secara komprehensif dan memiliki konsekuensi yuridis. Biarkan Timsus bekerja secara maksimal dan proses pembuktian secara ilmiah ini harus menjadi standar operasional di dalam proses penyidikan," ucap Dedi.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Daftar Nama 8 Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Termasuk Brigadir Yosua Hutabarat