Sembako Bantuan Presiden Ditimbun

Awal Mula Temuan Sembako Satu Kontainer Ditimbun di Depok, JNE Akhirnya Angkat Bicara

Rudi Samin mengatakan temuan sembako bantuan presiden ditimbun di tanah ini bermula dari laporan seorang karyawan JNE

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Lokasi dugaan penimbunan sembako di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (31/7/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM, - Temuan lebih satu kontainer paket sembako bantuan presiden berisi beras, tepung terigu, minyak, hingga telur, di Depok, Jawa Barat, menggerkan masyarakat.

Bahan makanan yang sedianya dibagikan untuk orang tidak mampu dan bersumber dari APBN itu ditemukan telah berbau dan membusuk di dalam tanah kedalaman 3 meter di kawasan Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, pada Jumat (29/7/2022).

Pantauan di lokasi pada Minggu (31/7/2022), tumpukan sembako bantuan presiden ditimbun di tanah dan telah telah ditutup terpal berwarna biru.

Garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian, dan beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.

Bau busuk menyengat pun santer tercium, nampak sembako bantuan presiden ini telah membusuk hingga berjamur.

Baca juga: Live Kondisi 1 Kontainer Sembako Bantuan Presiden Diduga Ditimbun di Lapangan KSU Kota Depok

Adalah Rudi Samin, warga yang menemukan dugaan penimbunan sembako bantuan presiden ini.

Rudi Samin mengatakan temuan sembako bantuan presiden ditimbun di tanah ini bermula dari laporan seorang karyawan JNE, perusahaan jasa pengiriman di sekitar lokasi.

Lapangan KSU tempat penemuan dugaan penimbunan sembako bantuan presiden ini berseberangan langsung dengan gudang JNE.

Lokasi dugaan penimbunan sembako di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (31/7/2022).
Lokasi dugaan penimbunan sembako di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (31/7/2022). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Karyawan JNE itu pun memberitahu Rudi ihwal penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako. Saya cari sehari tidak dapat, dua hari, tiga hari akhirnya saya dapat dengan menggunakan beko (excavator) pada Jumat kemarin," jelasnya di lokasi kejadian, Minggu (31/7/2022).

Rudi mengatakan, tumpukan sembako bantuan presiden yang dipendam di dalam tanah ini bertuliskan 'Bantuan Presiden.'

"Ada tulisannya, 'Bantuan Presiden' yang dikoordinir Kemensos. Dari polres dan juga sudah datang kemarin," beber dia.

Baca juga: Risma Ngomel, Penyelewengan Dana Bansos Paling Parah Terjadi di Tangerang: Harusnya Ibu Jangan Mau

Lurah Tirtajaya, Muhammad Imron, sendiri tidak mengetahui jelas bagaimana ada penimbunan paket sembako sebanyak itu ditimbun di wilayahnya.

Sebab, penyaluran sembako bantuan presiden di wilayahnya berjalan lancar dan tidak ada masalah saat pendistribusiannya.

"Kalau daerah lain saya enggak tahu," ujar Imron lewat sambungan telepon.

Ia menambahkan, temuan satu kontainer paket sembako bantuan presiden ini kini ditangani Polres Metro Depok.

JNE Sebut Begitu Prosedunya

Ilustrasi bantuan sosial sembako
Ilustrasi bantuan sosial sembako (Warta Kota/Nur Ichsan)

JNE yang bergerak di bidang jasa pengiriman, angkat suara terkait dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.

Dugaan penimbunan ini terkuak setelah warga bernama Rudi Samin mendapat informasi dari  seorang karyawan JNE yang menyebut adanya sembako bantuan presiden sebanyak satu kontainer dikubur di Lapangan KSU.

Untuk informasi, lokasi dugaan sembako yang ditimbun ini memang berseberangan langsung dengan Gudang JNE Depok.

Head of Media Relation Departement JNE, Kurnia Nugraha, menegaksan bahwa pihaknya tidak melakukan penimbunan sembako.

"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan," kata Kurnia Nugraha dalam keterangan persnya, Minggu (31/7/2022).

"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," jelasnya.

Baca juga: Mengapa 4 Tersangka Kasus Dugaan Penggelapan Dana ACT Ditahan? Penyidik Beberkan Penyebabnya

Kurnia berujar, pihaknya berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur hukum yang berlaku.

"JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan," tegasnya.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved