Pagar Penonton JIS Roboh, Gerindra Malah Salahkan Keamanan: Kita Enggak Bisa Salahkan Suporter
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani menyayangkan robohnya pagar pembatas tribun utara Jakarta International Stadium (JIS).
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menyayangkan robohnya pagar pembatas tribun utara Jakarta International Stadium (JIS).
Ia pun menyinggung embel-embel internasional yang disematkan di stadion yang berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.
Hal ini disampaikan Rani dalam rapat Komisi B bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Ini memang di luar prediksi, tapi ini benar-benar harus jadi pembelajaran karena JIS punya embel-embel internasional," ucapnya dalam rapat, Selasa (2/8/2022).
Oleh karena statusnya sebagai stadion internasional, politikus Gerindra ini minta Jakpro tak main-main dalam menyelesaikan persoalan ini.
Baca juga: Buntut Pagar Tribun Penonton JIS Roboh, PT Jakpro Diperiksa DPRD DKI
"Pembangunan JIS tidak bisa dibandingkan dengan stadion pada umumnya," ujarnya.
Ia pun turut menyoroti faktor keamanan dan keselamatan saat grand launching tersebut.
Menurutnya, ada kekurang tegasan dari pihak panitia sehingga para suporter bisa berdiri di atas horizontal barrier.
"Logikanya kalau internasional itu, penonton yang kemarin itu harusnya bisa terhindari, masalahnya memang mungkin tempat itu tidak boleh dinaiki, kalau bisa sampai dinaiki berarti ada kekurangan keamanan di sana," kata dia.
Ia pun menyebut hal ini bukan sepenuhnya salah dari suporter yang punya antusiasme tinggi dalam menyaksikan grand launching JIS ini.
"Kita enggak bisa salahkan suporter kalau kita enggak bisa sediakan alur suporter yang tertib," tuturnya.
PDIP Minta Audit
Sementara, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengkritisi soal pagar pembatas tribun penonton di JIS, Jakarta Utara yang roboh saat grand launching pada Minggu (24/7/2022) lalu.
Menurutnya, audit diperlukan lantaran pembangunan JIS menelan biaya hingga Rp4,5 triliun dari APBN dan APBD DKI Jakarta. Audit yang dilakukannya pun diminta untuk transparan ke publik.
"Iya harus, karena duit APBD loh itu. Penyertaan modal kami cukup besar kepada Jakpro, tapi kalau output-nya seperti ini kan mengkhawatirkan. Ini kan baru hal yang kecil, kami khawatirkan nanti di kemudian hari ketika event besar, ternyata membawa korban kan itu sangat kami sayangkan, begitu. Apakah itu sudah bisa dikategorikan internasional?," ucapnya saat dihubungi, Rabu (27/7/2022).
Gembong menilai realisasi atas besarnya anggaran proyek Jakarta International Stadium ini tidak sebanding dengan hasil pembangunan yang ada.
Pasalnya, baru saja grand launching pagar pembatas tribun penonton ini justru sudah roboh.
"Kalau kami melihat dari alokasi anggaran yang begitu mewah, anggarannya kan mewah, tapi hasilnya kan tidak semewah dengan anggaran yang sebegitu besarnya. Itu yang pertama. Yang kedua juga tidak semewah seperti yang disampaikan Pak Gubernur bahwa ini mahakarya. Mahakaryanya bagaimana, wong itu belum dipakai kok. Itu kan belum dipakai, tapi sudah roboh," lanjutnya.
Baca juga: Kritik Pagar Tribun Penonton Roboh, Ketum The Jakmania Bandingkan Keamanan JIS dengan SUGBK
Baca juga: Jakpro Salahkan The Jakmania Pagar Tribun JIS Bisa Roboh: Fungsinya Bukan Buat Diduduki
"Maka tahapan berikutnya adalah lakukan evaluasi secara menyeluruh, audit secara menyeluruh. Agar dikemudian hari ketika itu dipakai, tidak menimbulkan korban. Saya khawatir nanti begitu dipakai, nanti roboh yang lebih parah kan mengerikan juga," pungkasnya.
Salahkan Jakmania Soal Robohnya Pagar Pembatas JIS

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkap penyebab robohnya pagar pembatas penonton di tribun utara Jakarta International Stadium (JIS).
VP Corporate Secretary Jakpro Nadia Diposanjoyo mengatakan, pagar itu jebol karena ulah suporter Persija atau Jakmania yang menginjak-injak sarana tersebut.
Padahal, fungsi pagar pembatas itu untuk menjaga keselamatan para penonton dan pemain di lapangan.
"Sedianya, pagar pembatas berfungsi untuk penanda batas untuk menjaga keselamatan antara penonton dan pemain, bukan untuk diduduki, diinjak, atau bahkan dilompati," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).
Hal ini pun sangat disayangkan Jakpro lantaran euforia dan antusiasme tinggi dari Jakmania justru mengakibatkan fungsi pagar pembatas tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Baca juga: JIS Disebut-sebut Bukan Sekadar Pemenuhan Janji Kampanye Anies Baswedan, Tapi
Padahal, pagar penonton dibuat sedemikian rupa demi keselamatan bersama sesuai dengan standar stadion kelas internasional.
"Fungsi pagar pembatas ini adalah untuk memastikan penonton agar tetap berada di tribun dan tidak memasuki lapangan, karena hal tersebut tidak diperbolehkan," ujarnya.

Selain itu, jarak FOP dengan penonton juga sangat dekat, kurang lebih sekira 10 meter sehingga pagar pembatas diperlukan untuk mengamankan area tribun dan lapangan.
"Penggunaan dan penerapan horizontal barrier ini pun merupakan salah satu kriteria dari Basic Design, hasil usulan dari konsultan perencana Buro Happold dan telah disetujui di TABG-AP (Tim ahli bangunan gedung bidang arsitektur dan perkotaan)," kata Nadia.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, peristiwa ini terjadi jelang laga persahabatan antara Persija melawan Chonburi FC.
Saat itu, seluruh tribun Tier 1 terpenuhi bahkan melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia.
Dari kamera pemantau juga terlihat beberapa penonton yang menaiki horizontal barrier untuk memasang spanduk maupun duduk di atasnya.
Aksi para suporter ini pun menyebabkan beban tarik tambahan lantaran horizontal barrier tidak didesain sebagai tempat untuk berpijak / dinaiki / diduduki.
"Hal ini menyebabkan horizontal barrier beserta pagar pembatas penonton pada sisi utara roboh," tuturnya.
Selain itu, penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya mengakibatkan tidak berjalannya prosedur yang sudah direncanakan, sehingga perilaku penonton tidak terkendali dan mengakibatkan tindakan yang diluar kontrol petugas di lapangan.
Baca juga: Bela Anies Dikritik Sibuk Pamer JIS Ketimbang Urus Banjir, Wagub Ariza: Jakarta Makin Berprestasi
Nadia menyebut, insiden tersebut bakal menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak, baik itu Jakpro, Jakmania, Pemprov DKI, Persija, dan skema ticketing oleh Jaklingko.
"Menjaga stadion dengan keteladanan memang membutuhkan upaya dan usaha
yang cukup tinggi, namun dengan kerjasama untuk saling mengingatkan dari seluruh pihak ini sangat mungkin diterapkan," ucapnya.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Anies Baswedan untuk membiasakan diri menjadi penonton dan suporter teladan di mana pun berada.
"Apalagi di stadion kesayangan yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk warga agar dapat digunakan sepanjang waktu dan sepanjang musim.” ujarnya.
Baca juga: Citayam Fashion Week Terus Bikin Kerumunan, Pemprov DKI Bakal Lakukan Swab Massal Covid-19
Dari hasil evaluasi, Jakpro akan memastikan bahwa setiap pertandingan maupun event besar di JIS yang menyedot euforia dan potensi emosi yang menggelora akan dilakukan penertiban dan pengawasan lebih ketat.
Khususnya, untuk lintas alur wara-wiri serta batas pengaturan penonton pada setiap zona, memberikan peringatan dan edukasi bagi suporter dan penonton agar selalu tertib dan menjadi teladan, serta memitigasi risiko yang timbul dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jakpro bersama KSO pelaksana pembangunan proyek JIS sehari setelah Grand Launching JIS pada 24 Juli 2022 kemarin telah melakukan pengecekan kondisi seluruh dinding pembatas," tuturnya.
Untuk mengantisipasi perilaku suporter yang tidak diinginkan, Jakpro akan menambah kekuatan pagar pembatas di area-area tertentu.