Sembako Bantuan Presiden Ditimbun
Warga Depok Resah, Tumpukan Sembako Banpres yang Ditimbun Keluarkan Aroma Tak Sedap:Kecium Bau Busuk
Bau busuk yang keluar dari tumpukan sembako yang diduga ditimbun di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, mulai semakin menyengat.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
"Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos. Dari polres dan juga sudah datang kemarin," katanya.
Sementara itu, pantauan di lokasi tumpukan sembako yang diduga ditimbun ini telah ditutup terpal berwarna biru.
Garis polisi pun terpasang di lokasi kejadian, dan galian tanahnya pun masih terbengkalai.

Pekerja diminta gali buat septic tank
Warga Kota Depok tengah digegerkan dengan kasus dugaan satu kontainer sembako bantuan presiden ditimbun di tanah di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya.
Sembako ini ditemukan terkubur dalam tanah, dan kondisinya sudah mulai membuauk serta mengeluarkan bau menyengat.
Usut punya usut, ternyata lubang tersebut digali oleh warga sekitar bernama Nanang Firmansyah dan Rusdi.
Kepada wartawan, Dadung menjelaskan bahwa awalnya dirinya diminta untuk mencarikan penggali tanah oleh orang dari kantor jasa pengiriman barang JNE yang ada di seberang lokasi penemuan.
"Intinya minta cari tenaga, tapi kebetulan saya tidak siap tenaga kuli akhirnya saya cari teman ini (Nanang dan Rusdi)," ungkapnya di lokasi, Senin (8/1/2022).
Baca juga: Awal Mula Temuan Sembako Satu Kontainer Ditimbun di Depok, JNE Akhirnya Angkat Bicara
Dadung mengungkapkan, orang tersebut meminta dirinya untuk mencari tukang gali tanah untuk karena hendak membuat septic tank.
Ia sama sekali tidak diberitahu jika lubang hasil galian dua rekannnya bakal digunakan untuk menimbun sembako bantuan presiden sampai satu kontainer.
"Gali lubang septic tank. Kalau soal bayaran langsung ke Nanang sama Rusdi, saya gak tahu," jelasnya.

Belakangan diketahui, bahwa lubang yang digali tersebut adalah untuk mengubur sembako bantuan presiden.
Dadung pun kesal dan merasa telah ditipu.
"Ya iya saya merasa dibohongi seperti itu. Awalnya kan bilang septictank, kalau tahu untuk itu kan kita juga tidak mau," bebernya.