Anies Baswedan Ganti RS Jadi Rumah Sehat Jelang Lengser, Gilbert PDIP: Pengalihan Isu Pagar JIS
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penjenamaan RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta dikritik politikus PDIP Gilbert Simanjuntak
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta timbulkan polemik.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak heran keputusan tersebut diambil Anies Baswedan jelang lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Apalagi perubahan nama RS dilakukan 2 bulan menjelang berakhir jabatan. Secara mendasar, tidak ada yang dilakukan Gubernur Anies selama menjabat, untuk RS di DKI. Selama pandemi COVID sedang di puncak, malah pemerintah Pusat yang menopang pengobatan seluruh pasien, bukan dari APBD," ujar Gilbert dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).
Selain itu, Gilbert menilai keputusan Anies Baswedan merupakan pengalihan isu kasus pagar Jakarta International Stadium (JIS) yang roboh.
"Kesan yang timbul adalah kebijakan yang tidak bijak, sekedar pengalihan isu misalnya dari kasus pagar JIS yang disebut mahakarya tetapi nyatanya tidak," imbuhnya.
Baca juga: PDIP Kritik Inisiasi Anies Baswedan Ubah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta: Timbulkan Kerancuan
Gilbert pun menyebut penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta bakal menimbulkan kerancuan.
Pernyataan ini menyusul penjenamaan yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk 31 RSUD di Jakarta menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
"Penamaan Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat akan menimbulkan kerancuan. Mengartikan bahasa Inggris hospital akan menjadi dua arti, Rumah Sehat untuk RSUD DKI dan Rumah Sakit buat RS di luar RSUD, dan keduanya mempunyai arti yang berbeda," kata Gilbert.

Menurut Gilbert, hal tersebut dapat membingungkan masyarakat terkait kepurusan Anies Baswedan.
"Ini akan membingungkan mereka yang sekolah. Ini sama seperti arti rumah singgah yang beda dari rumah tinggal. Secara nasional juga RS masih singkatan Rumah Sakit, bukan Rumah Sehat," lanjutnya.
Politikus PDIP itu mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk tak sembatangan mengganti nama.
Baca juga: Cakupan Imunisasi Bagi Anak Kian Turun Sejak Pandemi, Anies Baswedan Bicara ke Emak-Emak
Apalagi tanpa melakukan kordinasi dengan ahli tata bahasa dan meminta pendapat Kemenkes RI.
Diwartakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penjemaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Penjemanaan atau umum dikenal dengan istilah branding pada RSUD ini sudah dirancang sejak lama.

Di mana, ide gagasan ini sudah mulai dibahas pada tahun 2019 lalu. Namun harus terhenti lantaran adanya pandemi Covid-19.