Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Jadi Sorotan Ucapan Ferdy Sambo saat Belasungkawa ke Brigadir J, Pakar: Tak Ada Kesedihan
Air muka Ferdy Sambo tampak datar saat mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan di kasus kematian Brigadir J.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Ucapan belasungkawa dan minta maaf Ferdy Sambo ke instansi Polri terdengar sangat lugas dan tegas.
Kirdi Putra menilai Ferdy Sambo sudah merancang atau menyusun ucapan belasungkawa dan permintaan maaf untuk institusinya tersebut.
"Kalau kita bicara tentang permintaan maaf dan belasungkawa, ini yang sudah tanda petik sudah dirancang dengan baik," ucapnya.

"Karena memang bukan langsung dia bicara secara tiba-tiba dari hatinya. Karena nada, kemudian cara dia mengucapkan itu sangat tertata dan cukup lugas," imbuhnya.
Ferdy Sambo Tak Sedih ke Brigadir J
Kirdi Putra lalu menangkap ada yang menarik dari ucapan belasungkawa Ferdy Sambo untuk keluarga Brigadir J.
Diketahui, hubungan Ferdy Sambo dan Brigadir J bukan hanya sekedar atasan dan ajudan. Keduanya sangat dekat, bahkan sudah seperti keluarga.
Namun begitu, saat mengucapkan belasungkawa atas kepergian Brigadir J, Ferdy Sambo terkesan datar, tak menunjukkan kesedihan.
"Tapi yang dibicarakan di sini adalah sebuah peristiwa yang melibatkan hilangnya nyawa seseorang dan seseorang ini bukan orang jauh," kata Kirdi Putra.
"Bahkan bisa jadi bagi keluarga mereka sudah menganggap anak. Menariknya gini kalau ucapan belasungkawa atau permintaan maaf itu kan enggak bisa dipaksa. Orang itu kita benar-benar sedih itu beda intonasinya. Ini beda sekali," tambahnya.
Baca juga: Dengan Bersuara Lantang, Irjen Ferdy Sambo: Sebagai Ciptaan Tuhan, Saya Mohon Maaf kepada Polri
Bukan hanya itu, Kirdi Putra juga menyoroti perkataan Irjen Ferdy Sambo yang menyinggung soal dugaan Brigadir J melakukan pelecehan seksual kepada istrinya, Putri Candrawati di tengah-tengah ucapan belasungkawa.
Kirdi Putra mempertanyakan ketulusan dan keseriusan Irjen Ferdy Sambo dalam mengungkapkan rasa dukanya atas kepergian Brigadir J.
"Diakhir kalimat yang ditampilkan, ada kata 'tapi' 'terlepas', menariknya apa?," kata Kirdi Putra.

"Nah ini membuat masyarakat umum jadi bertanya-tanya ini negara hukum bukan ya?"
"Kalau seorang penenggak hukum boleh memberikan narasi seperti itu, secara formal, meminta maaf dan belansungkawa, benar-bener disampaikan atau hanya karena harus disampaikan,"