Pilpres 2024
Survei CPCS: Prabowo Subianto Raih Elektabilitas Tertinggi, Anies-Ganjar Bersaing Ketat
Temuan survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 23,1 persen.
Nama-nama lain di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 10,5 persen.
“Setidaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi peluang tokoh-tokoh tersebut untuk diusung sebagai capres maupun cawapres,” jelas Okta.
Faktor pertama, elektabilitas yang tinggi menjadi pertimbangan partai-partai yang ingin mendapatkan coattail effect.

“Dalam hal ini Prabowo, Anies, dan Ganjar memiliki peluang sangat besar untuk diusung sebagai capres, sedangkan nama-nama lain di bawahnya berpeluang menjadi pasangan cawapres,” Okta mencontohkan.
Faktor kedua, posisi tokoh tersebut dalam jajaran pimpinan partai, apakah kuat, lemah, atau bahkan berada di luar partai.
Semakin kuat posisi tokoh di dalam partai, peluang untuk diusung terbuka lebar meskipun elektabilitasnya rendah atau tidak terlalu tinggi.
“Di antara semua nama yang ada, Prabowo paling di atas angin, karena elektabilitasnya tinggi sekaligus menjadi ketua umum Gerindra,” lanjut Okta.
Sepanjang Prabowo mampu menjaga elektabilitas tetap tinggi, hampir pasti akan kembali berlaga dalam Pilpres mendatang.
Ganjar masih harus bersaing dengan Puan untuk merebut tiket capres dari internal PDIP, atau mencari kendaraan dari luar partai.

Airlangga dan AHY yang elektabilitasnya rendah tetap lebih memiliki peluang dibandingkan misalnya RK atau Sandi, terkait kendali atas partai.
Faktor ketiga, kemampuan tokoh tersebut menggalang dukungan publik, antara lain dengan membentuk kelompok-kelompok relawan.
Lebih-lebih jika tokoh tersebut tidak mempunyai posisi kuat di dalam partai ataupun non-partai.
“Saat ini hampir semua tokoh mempunyai relawan dan membangun citra di media sosial,” kata Okta.
Dukungan publik diperlukan untuk membangun komunikasi dan bernegosiasi dengan partai-partai sebagai satu-satunya instrumen politik yang berhak mengusung capres-cawapres.
Faktor keempat, sejauh mana tokoh tersebut bisa diterima oleh partai-partai, ataukah terdapat resistensi yang cukup kuat.