Terjaring Razia, Curhat PSK Lebih Senang Dapat Berondong Tapi Tetap Layani Kakek Ompong Demi Cuan
Curhat PSK di Probolinggo lebih senang mendapatkan pelanggan berondong. Tapi mereka tetap melayani kakek-kakek gigi ompon demi cuan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Curhat Pekerja Seks Komersial (PSK) yang lebih senang mendapatkan pelanggan berusia muda atau berondong.
Namun, para PSK itu juga tetap melayani kakek-kakek gigi ompong demi cuan atau uang.
Hal itu diutarakan enam PSK yang terjaring razia Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Kamis (4/8/2022).
Para PSK mengaku telah melayani pria hidung belang mulai usia 20 hingga 60 tahun.
Mereka mengaku beruntung bila mendapat pelanggan berondong.
Baca juga: Cara Germo Sembunyikan PSK di Jakarta Barat Dari Buruan Satpol PP: Pakai Kode Motor Digeber-geber
Para PSK itu mengaku lebih bergairah saat berhubungan badan dengan berondong.
Sehingga selain mendapat cuan, mereka juga merasakan puncak kenikmatan.
PSK itu berinisial AUW (49) warga Situbondo. Dia mengaku pernah melayani pria hidung belang yang masih berusia 20 tahun.

Baginya melayani pelanggan yang masih muda bisa meningkatkan hasrat.
"Untung-untungan mendapatkan pelanggan berondong. Karena jarang sekali mereka datang. Saya pernah juga melayani kakek-kakek berusia 60 tahun lebih. Giginya sudah ompong. Tapi tetap saya layani demi mendapat cuan," katanya
AUW tak memasang tarif dalam pelayanannya. Terkadang dia mendapat Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu sekali main.
Baca juga: Cara Germo Sembunyikan PSK di Jakarta Barat Dari Buruan Satpol PP: Pakai Kode Motor Digeber-geber
Paling banyak, dia melayani enam pria hidung belang dalam sehari. Dia pun pernah merasakan tak dapat pelanggan.
"Saya terpaksa menjajakan diri karena terhimpit ekonomi. Saya jadi tulang punggung keluarga usai bercerai dengan suami. Semua hasil dari pekerjaan ini untuk keluarga," terangnya.
Dia mulai bekerja dari pukul 09.00-21.00 WIB dan mangkal di lokasi prostitusi wilayah Desa Sepuhgembol, Wonokerto, Kabupaten Probolinggo.
AUW sudah menjadi PSK sejak dua tahun lalu.