Viral Dugaan Malapraktik Pasien Usus Buntu di RSUD Kabupaten Tangerang, Pihak RS Bantah Lalai
Seorang pasien di RSUD Kabupaten Tangerang mengeluhkan dugaan malapraktik setelah menjalani operasi usus buntu. Pihak RSUD berikan bantahan.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Seorang pasien di RSUD Kabupaten Tangerang mengeluhkan dugaan malapraktik setelah menjalani operasi usus buntu.
Kejadian tersebut lantas viral di media sosial Instagram.
Dalam video berdurasi sekira 1.35 menit di akun @infotangerangkota, menjelaskan seorang pasien berinisialAS (21) mengalami infeksi jahitan di bagian perut pasca-operasi usus buntu.
Sebelumnya AS dibawa keluarganya ke RS karena mengeluh sakit di perutnya dan di RS dokter menyarankan harus untuk operasi usus buntu.
Akhirnya AS dioperasi dan harus menjalani kontrol pasca operasi.
Baca juga: Anies Baswedan Ubah RSUD jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Ali Demokrat: Saya Lihat karena Pandemi
Keluarga mengira saat kontrol pertama semua baik-baik saja.
Tetapi dua hari kemudian AS mengalami demam dan jahitan pada pembagian perut itu terlepas hingga mengeluarkan nanah serta darah.
Saat dikonfirmasi, Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani mengatakan, dugaan kelalaian yang dimaksud tidak benar.
Baca juga: Pergantian Logo Rumah Sehat Tak Bebankan APBD, Anak Buah Anies Baswedan Pasang Badan: Masih Bertahap
Menurutnya, sudah ada pertemuan dengan kuasa hukum dari pasien dengan pihak RSU Kabupaten Tangerang.
"Sebenarnya sudah selesai dan sudah dijelaskan masalah yang dianggap kelalaian itu adalah bukan kelalaian, klarifikasi ini sudah dipahami dengan jelas oleh kuasa hukum pasien," aku Hilwani saat dikonfirmasi, Rabu (10/8/2022).
Dalam pertemuan, pihak rumah sakit mendorong pasien untuk kontrol sesuai anjuran dokter rutin pasca-operasi.
Menurut dia, secara klinis pemasangan bahan dari sarung tangan itu fungsinya untuk mengeluarkan cairan yang ada di dalam luka bekas operasi.
"Jadi operasi itu tidak bisa disamakan semuanya. Ada resiko ringan, sedang, ada resiko berat. Nah ini resiko berat ini operasinya. Operasi dengan resiko berat pasti ada setelah selesai operasi resiko operasi perjalanan penyakit operasinya," papar dia.
"Jadi setelah operasi selesai pasien membaik boleh rawat jalan di rumah kan kita tidak tahu apakah anjuran dokter dipatuhi atau tidak. Biasanya kan asal abis operasi jangan banyak jalan-jalan, jangan kena air. Nah kita tidak tahu kan kepatuhan pasiennya kan," imbuh Hilwani.