Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Terekam CCTV Gerak-gerik Ferdy Sambo dan Brigadir J Sebelum Pembunuhan, Ada yang Tampak Sangat Lesu
Terekam CCTV Gerak-gerik Ferdy Sambo dan Brigadir J beberapa menit sebelum pembunuhan sadis terjadi, pada 8 Juli 2022.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Terekam CCTV Gerak-gerik Ferdy Sambo dan Brigadir J beberapa menit sebelum pembunuhan sadis terjadi, pada 8 Juli 2022.
CCTV tersebut merekam aktivtas Ferdy Sambo dan Brigadir J sesaat setelah tiba di rumah pribadi sang jenderal di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta Selatan.
Ferdy Sambo dan rombongan diketahui baru saja tiba dari Magelang, Jawa Tengah.
TONTON JUGA
DIkutip TribunJakarta dari CNN Indonesia, pukul 15.29 tampak Ferdy Sambo masuk ke rumahnya dengan seragam lengkap.
Sementara pukul 15.37 terlihat anggota nakes yang hendak melakukan PCR turut masuk ke rumah Ferdy Sambo.
Lalu beberapa menit kemudian, tepatnya pada pukul 15.45 WIB mobil Istri Ferdy Sambo tiba di rumah Jalan Saguling III.
Terlihat Putri Candrawathi turun dari mobil hitamnya lalu masuk ke dalam rumah.
Ia memakai sweter hijau dan celana leging hitam.
Baca juga: Susno Duadji Ingatkan LPSK Soal AC di Dekat Bharada E, Mantan Petinggi Parpol Ini Nyaris Jadi Korban
Tak luma sejumlah ajudan Putri Candrawathi tampak memasukan barang-barang ke dalam rumah.
Terlihat juga Brigadir J yang memakai kaos putih dan celana jins biru membawa sebuah ransel dan koper berwarna hitam.
Kala itu tampak jelas, Brigadir J berjalan dengan lesu.
Setelah itu Putri Candrawathi melakukan tes PCR di teras rumah.
Terlihat juga Brigadir J dan Bharada E melakukan tes PCR.
Baca juga: Agar Bharada E Tak Senasib dengan Anas Urbaningrum, Susno Duadji Minta LPSK Pantau AC
Kemudian pukul 17.05 terlihat Putri Candrawathi masih menggunakan pakaian yang sama keluar rumah.
Putri Candrawathi berserta ajudannya, termasuk Brigadir J dan Bharada E menuju rumah dinas Ferdy Sambo.
Lima menit kemudian tepatnya 17.10 WIB terlihat Ferdy Sambo yang masih pakai baju dinas turut keluar dari rumah pribadinya.
Ferdy Sambo nampak berjalan dengan tergesa.
Lalu CCTV dari tetangga di sekitar rumah Ferdy Sambo, merekam mobil tersangka pembunuhan Brigadir J tersebut melintas di kawasan Duren Tiga Barat dikawal motor Patwal.
Baca juga: Almarhum Lindungi Ibu Putri, Makanya Nyawanya Hilang Ucap Bibi Brigadir J, Pelecehan Cuma Alibi?
Di antara pukul 17.10 hingga pukul 17.23 diduga menjadi akhir hayat Brigadir J.
Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.
Selang beberapa menit setelah Brigadir J dibunuh, pukul 17.23 WIB terlihat Putri Candrawathi datang ke rumah pribadinya lagi.
Sambil menunuduk, Putri Candrawati tampak mengenakan pakaian piyama berwarna biru dengan celana pendek.
Kemudian, pukul 18.33 WIB terlihat mobil Avanza Satreskrim Polres Jakarya Selatan melintas di Jalan Duren 3 utara ke arah rumah dinas Ferdy Sambo.
Baca juga: Eks Kabareskrim Minta LPSK Pantau Pendingin Ruangan di Dekat Bharada E, Khawatir Ada yang Racun?
Nampak juga mobil Pajero Provost diikuti ambulans dan dua mobil Provos lainnya keluar dari kompleks Polri.
Pukul 20.16 WIB nampak iring-iringan ambulans ke Rumah Sakit Polri dan kemudian masuk di rumah sakit dan terlihat ambulans yang membawa jenazah Brigadir J parkir di rumah sakit tersebut.
Baintelkam Polri Berjasa Ungkap CCTV Kasus Ferdy Sambo
Badan Intelijen Keamanan Polri atau Baintelkam Polri disebut cukup berjasa dalam pengungkapan CCTV di kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Keterlibatan Baintelkam Polri dalam penemuan adanya perusakan CCTV dalam kasus Ferdy Sambo itu diapresiasi oleh Irwasum, Komjen Agung Budi Maryoto.
Saat merilis penetapan Ferdy Sambo sebagai dalang pembunuhan terhadap Brigadir J pada Selasa (9/8/2022), Irwasum mengungkap peran penting Baintelkam Polri dalam pengusutan kasus tewasnya Brigadir J.
Agung mengungkapkan bagaimana Baintelkam bergerak hingga akhirnya Timsus Polri bisa menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana.
Dikatakan Agung, Selama seminggu terakhir, Timsus terus bergerak menelusuri apa yang sesungguhnya terjadi.
Baca juga: Hati ke Hati Melalui TV, Keluarga Bharada E Minta Maaf Langsung ke Ayah Brigadir J: Kutip Alkitab
Namun, pengusutan itu sempat terkendala lantaran pelaksanaan olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak profesional.
"Kami mengalami kesulitan karena pada saat pelaksanaan olah TKP awal dilaksanakan tidak profesional, kurang profesional dan beberapa alat bukti pendukung sudah diambil," ujar jenderal bintang tiga itu.
Selama satu minggu Timsus bergerak, akhirnya informasi menggembirakan datang dari Baintelkam Polri.

Badan intelijen Polri itu menemukan bahwa sejumlah personel polisi mengambil dan merusak CCTV di lokasi kejadian.
"Selama satu minggu kami bergerak mendalami kemudian kami mendapatkan informasi intelijen dari Baintelkam Polri bahwa dijumpai ada beberapa personel yang diketahui mengambil CCTV dan yang lain-lainnya," kata Agung.
Saat ini CCTV yang merekam perjalanan Brigadir J bersama Putri Candrawathi dan para ajudan Ferdy Sambo lainnya mulai dari Magelang sampai di rumah dinas memang telah tersebar.
Termasuk CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo dan CCTV saat ambulans lewat ke arah rumah dinas Ferdy Sambo dan RS Polri yang diduga membawa jenazah Brigadir J.
Sedangkan untuk CCTV di lokasi kejadian tewasnya Brigadir J sampai saat ini belum pernah diungkap.