Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Tak Terbayang di Posisi Brigadir J: Berlutut Ketakutan, Ada Ferdy Sambo dan Bharada E Siap Nembak
Dalam posisi berlutut dengan tangan di atas kepalanya, Brigadir J ketakutan bak menunggu ajalnya tiba.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
“Ya saya enggak tahu, tapi dia (Bharada E) menembak, Sambo menembak, ini situasional kan, habis itu katanya Sambo menembak ke dinding,” kata Deolipa.
Baca juga: Besok Hari Kemerdekaan RI, Kamaruddin Berharap 4 Permintaannya Soal Brigadir J Dikabul Jokowi
Deolipa mengungkap, perintah menembak Brigadir J sempat membuat Bharada E kebigungan.
Ferdy Sambo bahkan disebut berkali-kali menyerukan Bharada E untuk segera menembak Brigadir J.
Insiden di Magelang jadi pemicu, tapi..
Beberapa hari sebelum insiden, Brigadir J mengawal Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo ke Magelang, Jawa Tengah.
Ferdy Sambo memang memiliki rumah di Magelang, tepatnya di Sarangan, Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ferdy Sambo beserta Putri Candrawathi dan para ajudannya, termasuk Brigadir J memang ke Magelang sebelum pembunuhan di Duren Tiga terjadi.
Diakui Ferdy Sambo, di sanalah awal mula hal yang menyebabkannya marah besar.
Kemarahan Ferdy Sambo timbul ketika mendapatkan laporan dari Putri Candrawathi.
Dikatakan Putri Candrawathi, Brigadir J melakukan tindakan yang melukai harkat dan martabatnya.
“Tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC.”
“Yang mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang, yang dilakukan almarhum Yosua,” ucap Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Jaya.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah oleh kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Peristiwa yang terjadi di Magelang pun perlahan terkuak.
Kamaruddin Simanjuntak menyebut Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi lah yang sempat bertengkar.