Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Seberapa Kuat Ferdy Sambo Sampai Punya 'Kerajaan ' di Polri? Susno Duadji Ungkap Peristiwa di 2009
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Ferdy Sambo memiliki 'kerajaan' di Polri. Eks Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji lalu membenarkan
TRIBUNJAKARTA.COM - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Ferdy Sambo memiliki 'kerajaan' di Polri.
Hal tersebut lalu dibenarkan mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji.
Susno Duadji bahkan menyebut Ferdy Sambo bukan sembarang jenderal bintang dua biasa.
Sebab Ferdy Sambo selama ini menjabat sebagai polisinya polisi.
"Dari struktur organisasi, jabatan dia jabatan bintang dua, berarti cukup tinggi dari segi kepangkatan. Dari segi struktur, posisi jabatan, dia berada di jabatan strategis, bukan sembarang bintang dua. Dia bosnya polisinya polisi. Karena Propam itu membawahi internal, propos, semua orang yang bersalah, dialah yang menangani. Dia bisa nentukan hitam putihnya orang. Orang takut," akui Susno Duadji.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat Ferdy Sambo kuat hingga punya 'kerajaan' tersendiri?
Baca juga: Istri Ferdy Sambo Kian Terpojok, Kuasa Hukum Ngaku Jadi Korban Prank PC: Awalnya Bela Mati-matian
Menjawab pertanyaan itu, Susno Duadji mengurai penjelasan singkat.
"Satu karena posisinya. Kedua karena dia cukup lama di situ, mungkin jaringannya. Kan orang lama di satu jabatan, dia bisa mengatur, dia jadi kuat. Itu sudah lumrah," ungkap Susno Duadji.
"(FS) Mengantongi rahasia anggota Polri ?" tanya presenter.
"Jelas, dia mengantongi. Tapi dia tidak bisa mencopot ataupun menghukum. Harus ke Kapolri, tergantung Kapolri, percaya atau tidak sama Kapolri," kata Susno Duadji.
"Saya setuju dengan Pak Mahfud, bahwa kekuasaannya (FS) besar karena posisi strategis disalahgunakan, untuk membangun jaringan dengan cara menunjuk siapa yang like dan dislike (disukai atau tidak) sehingga dia bisa menempati posisi tertentu," sambungnya.
Mengulas kekuatan Ferdy Sambo di kepolisian, Susno Duadji berapi-api.
Karena diakui Susno Duadji, ia sempat menjadi korban skenario polisi beberapa tahun silam sama halnya yang dilakukan Ferdy Sambo kini.
Baca juga: Timsus Bakal Umumkan Update Kasus Ferdy Sambo Hari Ini, Ibunda Brigadir J Minta Tak Ada Lagi Hoaks
"Polisi kalau ditanya, dia tunduknya pada hukum itu sejak dulu. Tapi untuk rekayasa ini jalan terus, sekarang rekayasanya korbannya nyawa, darah dan air mata. 12 tahun lalu, korbannya saya, dicopot jabatan dan dipenjarakan dengan dibuatkan kasus. Ini tidak menutup kemungkinan 5 tahun, 1 tahun ke depan siapa (lagi korbannya) ? bisa saja kok, saya bintang tiga saja bisa kok," ungkap Susno Duadji.
Seperti diketahui, Susno Duadji di tahun 2009 pernah menghebohkan satu Indonesia lantaran melayangkan pernyataan Cicak vs Buaya.
Pernyataan itu dilontarkan Susno Duadji terkait konflik di antara Polri dan KPK.
Selain itu, Susno Duadji juga pernah tersandung kasus korupsi saat menjabat sebagai Kepala Polda Jawa Barat.
Susno Duadji kala itu divonis hukuman 3,5 penjara dan denda Rp 4,2 miliar.
Tak sekadar di penjara, Susno Duadji juga harus rela diberhentikan dari jabatannya yang saat itu jenderal bintang tiga.
Sebelum mundur dari jabatannya, Susno Duadji sempat menyinggung mafia di tubuh Polri yang bernama Mr X yang diketahui belakang ini adalah anggota BIN Sjahril Djohan.
Karenanya Susno Duadji pernah disebut sebagai whistle blower karena kerap mengungkap sejumlah kasus korupsi yang melibatkan banyak pejabat publik misalnya Gayus Tambunan.
Komentar Mahfud MD
Menko Polhukam, Mahfud MD dalam tayangan wawancara di kanal Youtube Official iNews, Kamis (18/8/2022)mengapresiasi langkah yang diambil Kapolri dalam mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.
"Penyelesaian yang diambil Kapolri sudah sangat proporsional dan cukup cepat, satu bulan loh selesai dalam kasus yang begini rumit dan begitu sensitif," ungkap Mahfud MD dilansir TribunnewsBogor.com.
Bukan tanpa alasan Mahfud MD mengapresiasi langkah Kapolri.
Mahfud MD salut dengan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang berani membuka tabir hingga menjadikan Ferdy Sambo sebagai tersangka.
motif pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo, dugaan perselingkuhan muncul, ini kata Mahfud MD (kolase Youtube Kompas TV/Ist)
Sebab diungkap Mahfud MD, Ferdy Sambo adalah sosok yang menjadi 'raja kecil' di tubuh Polri.
"Karena yang melakukan itu adalah pejabat tinggi Polri yang sebenarnya kalau dihitung bintangnya itu seperti bintang lima. Kadiv Propam itu bintang dua. Tapi anak buahnya yang bintang tiga, kepala bironya ada tiga yang seluruhnya tunduk pada ini (FS)," imbuh Mahfud MD.
Bahkan Mahfud MD menyebut bahwa Ferdy Sambo ditakuti oleh seluruh anggota kepolisian.
Hal itu pula yang diduga membuat Ferdy Sambo mudah mengatur skenario pembunuhan berencana Brigadir J.
"Sehingga rasa-rasanya kalau di Polri itu Pak Sambo memang praktis bintang lima karena semua takut pada dia. Nah itu yang menyebabkan ketika dia melakukan kejahatan, lalu dia membuat rekayasa, orang hampir percaya dia semua, bahwa itu tembak-menembak, padahal itu karangan melibatkan 36 orang yang mengatur skenario itu," kata Mahfud MD.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Gayaknya Bak Jenderal Bintang 5, Tabiat Asli Ferdy Sambo Dibongkar Susno Duadji : Saya Ini Korbannya.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi