Kebakaran Dahsyat di Simprug
Kebakaran Dahsyat di Kebayoran Lama, Cerita Emak Riana Luar Biasa Panik Selamatkan 2 Putri Kembarnya
Kisah Riana (40) panik selamatkan dua putri kembarnya saat kebakara di Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Riana (40) termenung sejenak mengenang musibah kebakaran yang melanda permukimannya di RT 008 RW 008, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pagi tadi pada Minggu (21/8/2022).
Tatapan kedua matanya menerawang jauh.
"Astagfirullahaladzim," ucapnya sembari menghela nafas.
Ibu berkerudung biru tua itu duduk di teras Gereja Somang yang sementara dijadikan posko.
Tak jauh dia duduk, ada dua anak kembarnya dan suaminya, Cipto Hadi (40).
Baca juga: Tim DVI Kesulitan Identifikasi Dua Jenazah Korban Kebakaran Indekos Tambora
Saat kebakaran, penjual ayam bakar itu hanya terpikir kepada kedua anak kembarnya, Aisyah Nuraini (8) dan Aisyah Nuraina (8).
Ia seketika lari menyelamatkan diri sembari membawa mereka.
Awalnya Riana sedang melayani pesanan ayam bakar bersama suaminya.

"Kita lagi bakar ayam karena ada pesanan 180 boks," kata dia kepada TribunJakarta.com di posko pengungsian pada Minggu (21/8/2022).
Ia mendengar ada teriakan dari arah belakang rumahnya.
"Kebakaran, kebakaran. Gitu saya kan panik. Saya hanya terpikir anak saya aja, saya bawa mereka menjauh dari rumah," ceritanya.
Baca juga: 4 dari 6 Jenazah Korban Kebakaran Indekos Tambora Teridentifikasi, Langsung Diserahkan ke Kelauarga
Sedangkan suaminya, Cipto Hadi bersama anak yang paling besar membantu menyelamatkan barang sebisanya.
Sebab, kobaran api dengan cepatnya menjalar ke sekitar rumah.
"Kayak surat-surat untungnya diselamatkan. Tapi pesanan 180 boks sudah hangus terbakar. Orang yang pesen tahu kita kena musibah," ucap pemilik warung Ayam Mama Kembar itu.
Rumah yang dikontraknya itu sudah ditinggali Riana dan keluarganya sejak tahun 2010.
"Kita belum tahu pindah atau enggak. Yang jelas sementara tinggal di sini (posko) dulu," pungkasnya.
Lagi tidur

Sementara itu, seorang ojek online, Rizky (20) tiba-tiba dibangunkan oleh ibunya saat sedang terlelap tidur.
Baru bangun, ia kaget kebakaran melanda permukimannya di RT 008 RW 008, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (21/8/2022) pagi.
Ia buru-buru keluar membantu padamkan api di rumahnya.
Baca juga: Janji Manis Anies Baswedan, Pembangunan Rumah Korban Kebakaran Pasar Gembrong Capai 106 Unit
Di sebuah rumah mewah, pemuda itu duduk bersila beralaskan terpal.
Secuil barang-barang yang bisa diselamatkan berada di sampingnya.
Sementara sebagian barang-barang berharga lenyap digulung api.
"Ada komputer, kandang burung, tabung gas dan motor saya bisa diselamatkan," katanya kepada TribunJakarta.com di lokasi.

Saat kebakaran terjadi, pemuda tersebut sedang terlelap di alam mimpi.
Tiba-tiba emaknya berteriak membangunkan Rizky.
"Ada kebakaran enggak jauh dari rumah, saya langsung ke sana," ujarnya.
Ia mengira api tidak menjalar sampai rumahnya.
Namun, karena angin yang kencang, api semakin membesar dan cepat merambat ke sekitarnya.
"Api ternyata menjalar cepat karena angin kencang. Rumah saya pun sampai kena. Hangus," kata warga yang sudah menetap sejak tahun 1997 itu.
Meski barang-barang banyak yang terbakar, Rizky masih bersyukur 6 anggota keluarganya di rumah selamat.

Ia berharap pemerintah membantu para korban kebakaran di permukimannya.
"Saya kerja ojek online. Keadaan begini enggak bisa narik (kerja). Saya berharap bantuan pemerintah apapun itu bentuknya," harapnya.
Kebakaran dahsyat terjadi di permukiman padat penduduk di Jalan Simprug Golf II RT 008 RW 008, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (21/8/2022).
Menurut Kepala Seksi Kesejahteraan Kelurahan Grogol Selatan, Asrul Sani mengatakan data korban terdampak kebakaran mencapai 550 jiwa.
"Jumlah KK (Kartu Keluarga) 250 dengan jumlah jiwa sekitar 550 orang dan sekitar 250 rumah semi permanen," kata Asrul Sani.
Sementara itu Perwira Piket Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Selatan, Deni Andreas mengatakan pihaknya menerima informasi kebakaran sekitar pukul 10.48 WIB.
"Dikerahkan sekitar 110 personel dan 25 unit mobil untuk memadamkan api. Diduga kebakaran karena korsleting listrik," pungkasnya.