Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Kemarahan Ferdy Sambo di Rapat Praeksekusi Dilampiaskan 2 Kali Tembak Brigadir J, Kata Bharada E
Kemarahannya itu kemudian dilampiaskan jenderal bintang dua tersebut kepada Brigadir J dengan melepaskan dua kali tembakan.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Rapat itu berlangsung di lantai tiga rumah pribadi sang jenderal yang terletak tak jauh dari rumah dinas.
Baca juga: Daftar Nama Seluruh Ajudan Ferdy Sambo, Siapa yang Disentil Pengacara Brigadir J Sosok Penghasut?
Hal tersebut diungkapkan Kuasa Hukum Bharada E, Ronny Talapessy.
"Jadi memang, ada proses waktu di lantai 3, ketika klien saya dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, bahwa ternyata memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," ucap Ronny Talapessy dikutip TribunJakarta dari YouTube TV One.
Dalam rapat kilat itu, menurut Rony Talapessy, Bharada E sosok yang dipanggil untuk bergabung paling terakhir.

"Yang terakhir dipanggil adalah Bharada E ini. Yang panggil itu saudara RR," kata Ronny.
Saat Bharada E masuk, di dalam ruangan tersebut ternyata sudah ada Ferdy Sambo, Bripka RR, dan Putri Candrawathi.
"Tetapi sewaktu masuk ruangan dia tidak melihat ibu PC. Tetapi pas ketika duduk di sofa, dia melihat ibu PC ternyata ada di dalam," kata Ronny.
"Jadi memang prosesnya terlalu cepat. sampai di rumah TKP ada ibu PC," imbuhnya.
Kala itu, Bharada E menyebut Putri dalam keadaan menangis semantara Brigadir J marah.
Namun tak dijelaskan alasan keduanya marah ataupun menangis.
"Klien saya menyampaikan bahwa waktu kejadian itu Ibu PC dalam keadaan menangis," kata Ronny.
"Kemudian Bapak FS ini dalam keadaan marah. Nanti detailnya, ini kan nanti menjadi pembelaan di pengadilan," sambungnya.
Sementara itu ditetapkannya Putri Candrawathi sebagai tersangka rupanya tak membuat pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak puas.
Menurutnya, ada satu sosok terdekat Ferdy Sambo yang layak untuk dijadikan tersangka lainnya.
Sosok tersebut dianggap Kamaruddin Simanjuntak memberikan penghasutan kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terhadap Brigadir J.