Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

''Pak, Sudah. Saya Akui Semua, Pak. Saya Yang Merekayasa, Saya Otaknya,'' Kata Ferdy Sambo

Langsung to the point, Ferdy Sambo mengaku menjadi otak pembunuhan berencana Brigadir J.

Editor: Siti Nawiroh
Kolase Foto Tribun Jakarta
Ferdy Sambo mengakui menjadi otak di balik pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya, Jumat (8/7/2022). Hal itu diakuinya kepada Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik. 

Setelah masuk ke rumah dinas, Ferdy Sambo memanggil para ajudannya termasuk Brigadir J di ruang tamu. Sementara Putri Candrawathi ada di dalam kamar.

Atas perintah Ferdy Sambo, Bharada E menutup wajahnya saat menembak Brigadir J di ruang tamu, menggunakan Glock 17. Dua dari lima peluru di tubuh Brigadir J berasal dari pistol HS-9 milik Brigadir J yang ditembakkan oleh Ferdy Sambo.

Peluru-peluru di dua pistol itu diisi atas perintah Ferdy Sambo, demikian pengakuan Bharada E kepada Komnas HAM. Tapi Ferdy Sambo tak terbuka telah ikut menembak Brigadir J.

Baca juga: Miris Putri Candrawathi Antar Brigadir J Menuju Ajal, Padahal Dulu Punya Janji Mulia ke Ibu Almarhum

"Kami periksa Richard, dia mengakui bahwa Pak FS (Ferdy Sambo, red) melakukan tembakan. Dua tembakan ke Yosua," ucap Taufan. 

Soal ada bekas tembakan di dinding seolah ada tembak-menembak Brigadir J dan Bharada E, skenarionya dibuat Ferdy Sambo. "Itu dia akui (Ferdy Sambo) yang lakukan," ia menegaskan.

Komnas HAM meyakini Ferdy Sambo ikut menembak, melihat arah peluru di tubuh Brigadir J datang dari sudut berbeda. 

Taufan menjelaskan, "Tidak mungkin orang yang sama bolak balik dari satu tempat ke tempat lain untuk melakukan tembakan."

Putri Candrawathi menjadi tersangka selanjutnya setelah Ferdy Sambo, Kuat Maruf, Bripka RR, dan Bharada E.
Putri Candrawathi menjadi tersangka selanjutnya setelah Ferdy Sambo, Kuat Maruf, Bripka RR, dan Bharada E. (Kolase Tribun Jakarta)

Selain itu ada indikasi bahwa jenis pelurunya berbeda, berdasar ukuran lubang tembakan yang berbeda di tubuh Brigadir J. Merujuk pengakuan Bharada E, penembak Brigadir J selain dirinya adalah Ferdy Sambo.

Soal ini, Komnas HAM bertanya langsung kepada Ferdy Sambo tapi belum secara terbuka mengakui itu. Ferdy Sambo hanya mengucao, "Saya tanggung jawab semua." 

Pengarah Pemeran Figuran

Selain mengotaki pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo juga merancang obstruction of justice atau menghalang-halangi penyidikan.

"Misalnya mengubah TKP, menghilangkan beberapa barang bukti seperti decoder CCTV, alat-alat komunikasi dan lain-lain," ungkap Taufan.

Ferdy Sambo termasuk mengkondisikan orang-orang yang menjadi saksi kunci memberikan keterangan sesuai skenario, seperti seolah-olah istrinya Putri Candrawathi korban pelecehan Brigadir J di rumah dinas. 

"Setelah itu pun dia yang menghilangkan barang bukti, menelepon siapa, misalnya petugas-petugas Provos dan lain-lain itu," ungkap Taufan.

Pemeran figuran ini melibatkan berbagai personel dari divisi dan kesatuan di antaranya Propam Polri, Bareskrim, Polda Metro Jaya, Puslabfor, hingga Polres Metro Jakarta Selatan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved