Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Perlihatkan Ijazah Brigadir J, Kesedihan Samuel Hutabarat Bicara Singkat Soal Autopsi Kedua Anaknya
Wajah sedih Samuel Hutabarat memperlihatkan ijazah Brigadir J di Universitas Terbuka, Selasa (23/8/2022). Bicara singkat soal autopsi kedua sang anak.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Mata jendela hati

Raut muka sedih memang terpancar jelas dari Samuel.
Terhipnotis suasana, air mata para wisudawan pun ikut berucucuran tenggelam dalam suasana.
"Selaku orang tua sangat terharu, kita mengingat membesarkan almarhum dari kecil hingga diakhir hidupnya, mengingat apa lagi kami dibilang bukan orang berada bisa kami bina dia oleh bimbingan tuhan," ungkap Samuel.
Baca juga: Sebelum Tewas Brigadir J Diancam Kuat Maruf, Bripka RR Lama Ikut Ferdy Sambo Dilarang Ikut Campur
"Ini lah kesedihan yang kami rasa secara pribadi atau keluarga besar sesudah dia berjuang. Untuk mendapatkan sarjananya saya yang menggantikan almarhum, sangat sedih," tambahnya lagi.
Kemudian, Rosti Simanjuntak menjadi sosok ibu paling hancur hatinya atas tragedi yang menimpa Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat.
Anak keduanya menjadi korban skenario Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang nyawanya dihabisi secara sadis.
Usut punya usut, Brigadir J ternyata berangkat dari keluarga yang berkecukupan dengan keuangan seadanya.
Seorang aktivits yang juga kerabat dari korban, Irma Hutabarat mengatakan kalau sang ibunda, Rosti Simanjuntak hanya berprofesi sebagai guru di Provinsi Jambi.
"Kan ibunya guru, jadi Rosti Simanjuntak itu adalah seorang guru yang berhasil menjadikan empat anaknya itu mandiri, bekerja, dan bersekolah tinggi semuanya," kata Irma di Universitas Terbuka (UT), Tangerang Selatan, Selasa (23/8/2022).
Betul saja, walau mempunyai penghasilan yang sangat pas-pasan, tidak memutuskan semangat Rosti untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Apa lagi, Brigadir J berhasil sekolah dan lulus dari UT dengan nilai alias IPK yang tinggi, 3,28.
Irma menjelaskan, Rosti hanya mengantongi Rp 600 ribu pertiga bulan.
"Sementara gaji beliau (Rosti) itu hanya Rp 600 ribu per tiga bulan. Jadi itu menunjukkan bahwa tidak ada halangan bagi anak-anak Indonesia untuk bersekolah setinggi-tingginya," ungkap Irma.
Dari informasi yang didapatkan TribunJakarta.com, tiga dari empat anak Rosti kuliah di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan termasuk Brigadir J.