Persib Dipermalukan Bali United Sampai Bobotoh Rusuh Lempar Botol ke Lapangan, 2 Pelatih Bersuara
Bobotoh sudah tidak bisa menahan amarahnya kala melihat tim jagoannya, Persib Bandung dipermalukan Bali United di kandang sendiri.
TRIBUNJAKARRTA.COM - Bobotoh sudah tidak bisa menahan amarahnya kala melihat tim jagoannya, Persib Bandung dipermalukan Bali United di kandang sendiri.
Bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Ricky Kambuaya dan kawan-kawan dihajar Serdadu Tridatu dengan skor 2-3, Selasa (23/8/2022).
Bobotoh yang sudah kesal dengan timnya yang kerap menuai hasil buruk di awal Liga 1 2022-2023 bereaksi keras.\
Aksi lempar botol minum dilakukan Bobotoh ke dalam lapangan.
Tindakan yang dilarang dalam regulasi dan dapat berimbas pada jatuhnya sanksi dari PSSI tersebut, dilakukan oknum bobotoh sejak pertandingan babak kedua masih berlangsung, bahkan hingga laga telah usai.
Baca juga: Thomas Doll Wajib Waspada, Pelatih Anyar Persib Bandung Luis Milla Sudah Analisa Permainan Persija
Tampak lemparan botol air minum kemasan terus terjadi, seiring tensi pertandingan dari kedua tim yang kian memanas di atas lapangan.
Wasit pun tak lepas jadi sasaran karena dianggap kontroversial memimpin laga serat gengsi tersebut.
Akibatnya, para pemain dan ofisial tim Bali United, termasuk perangkat wasit terpaksa harus diamankan barikade petugas jajaran Polrestabes Bandung dan Polda Jabar, menggunakan tameng huru hara, saat akan meninggalkan lapangan menuju ruang ganti setelah pertandingan.

Bahkan, sanksi denda sebesar Rp. 50 juta pun menanti panitia penyelenggara pertandingan laga kandang Persib Bandung akibat ulah suporternya tersebut.
Hal serupa pernah menimpa PSS Sleman, di mana Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi Rp 50 juta, atas ulah suporternya saat PSS Sleman menjamu PSM Makassar di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada 23 Juli 2022 lalu.
Kata Teco
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra alias Teco, menanggapi situasi timnya yang harus diselamatkan petugas kepolisian saat akan meninggalkan lapangan.
Menurutnya, setiap suporter tim di Indonesia harus memiliki kedewasaan dan mampu menerima saat tim kesayangan menelan kekalahan dari lawan, terutama saat bertanding di kandang.
"Kami paham bahwa suporter ini (bobotoh) dalam situasi yang kurang bagus. Saya pikir semua suporter di Indonesia juga harus terima waktu kalah, jangan cuma waktu menang," ujarnya dalam sesi konferensi pers usai pertandingan di Stadion GBLA Kota Bandung, Selasa (23/8/2022).

Karena dalam pertandingan sepakbola, lanjutnya hanya ada tiga hal, yaitu menang, kalah, atau imbang. Sehingga setiap situasi yang didapatkan tim kesayangannya, harus bisa diterima dengan jiwa besar.