Kebakaran Dahsyat di Simprug
Ratusan Jiwa Terdampak Kebakaran di Simprug Golf 2, 9 Tempat Pengungsian Disiapkan
Ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran hebat di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran hebat di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Mereka kini menempati posko pengungsian yang ada di sembilan titik di dekat lokasi kebakaran.
"Ada sembilan tenda pengungsian yang disiapkan untuk warga," kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin saat dikonfirmasi, Rabu (23/8/2022).
Salah satu lokasi pengungsian berada di gereja yang lokasinya tidak jauh dari TKP kebakaran.
Munjirin mengungkapkan, sebanyak 138 Kepala Keluarga (KK) atau 398 jiwa terdampak kebakaran di Jalan Simprug Golf 2.
Baca juga: Ambulans Bersiaga di Lokasi Kebakaran Simprug Golf 2, PMI Bilang Semoga Tak Terpakai
"Kita bergerak berkaitan dengan kebutuhan warga, berkaitan dengan data. Semuanya kita coba bantu kayak KTP, surat nikah, dan lain-lain kita persiapkan," ujar mantan camat Kebayoran Lama itu.
Di sisi lain, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri telah mengecek langsung ke lokasi kebakaran.

Kedatangan Puslabfor Bareskrim Polri ke lokasi kebakaran bukan hanya memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).
Puslabfor Polri juga menelusuri dugaan kelalaian dan kesengajaan dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan 100 rumah warga itu.
Hal itu disampaikan Kaur Laka Bakar Puslabfor Polri Kompol Heribertus di TKP kebakaran, Senin (22/8/2022).
"Ya ada juga ke situ (telusuri kelalaian dan kesengajaan), cuma belum bisa kita ambil kesimpulan lebih lanjut," kata Heribertus di lokasi.
Jika ditemukan unsur tindak pidana dalam peristiwa kebakaran ini, Heribertus menyebut pihaknya menyerahkan proses penyidikan kepada Polsek Kebayoran Lama.
"Kalau potensi masalah ada pidana atau tidaknya itu penyidik. Kita nanti akan kita temukan, hasilnya akan diserahkan langsung ke penyidik. (Laporan Puslabfor) diteruskan ke Kapolsek (Kebayoran Lama)," ujar dia.

Pengecekan TKP oleh Puslabfor berlangsung selama satu jam sejak pukul 11.50 hingga pukul 12.50 WIB.
Pantauan TribunJakarta.com, Tim Puslabfor yang berjumlah 4 orang fokus menyisir rumah warga yang pertama kali terbakar atau menjadi sumber api.
Mereka meminta keterangan warga tersebut dan mencatatnya di buku catatan kecil.
Sementara itu, seorang anggota Puslabfor Polri terlihat sibuk memotret beberapa sisi lokasi kebakaran permukiman warga di Simprug Golf 2.
Tim Puslabfor Polri kemudian membawa satu tas kertas atau paper bag yang berisi sejumlah barang bukti seperti kabel dan arang untuk diteliti di laboratorium.
"Ada yang dibawa, cuma itu masih kita dalami karena harus dilakukan penelitian di laboratorium karena tidak bisa langsung mengambil kesimpulan," kata Heribertus
Baca juga: Puslabfor Polri Cek TKP Kebakaran di Simprug Golf 2, Saksi Kunci Dimintai Keterangan
Heribertus menjelaskan, pengujian sampel barang bukti diperkirakan memakan waktu paling singkat satu bulan.
"Paling tidak sebulan karena pengujian laboratorium itu tidak serta merta keluar hasilnya," ujar dia.
Satu orang tewas dalam peristiwa kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Minggu (21/8/2022) sekitar pukul 10.48 WIB.
Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Deni Andreas, mengatakan korban tewas adalah seorang pria bernama Nanang (48).
Namun, korban meninggal dunia bukan karena terbakar, tetapi kelelahan.
"Pak Nanang, warga usia 48 tahun, meninggal karena syok dan kelelahan," kata Deni saat dikonfirmasi, Senin (22/8/2022).
Deni menjelaskan, sumber api berasal dari salah satu rumah warga bernama Sambiyo (66).
Setidaknya 100 rumah warga hangus dilalap si jago merah dalam peristiwa kebakaran ini. Luas area yang terbakar diperkirakan sekitar 2 hektare.

"Warga sudah berusaha memadamkan, tapi api makin membesar dan warga segera menghubungi pihak Damkar untuk meminta bantuan," ujar Deni.
Sebanyak 25 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan 110 personel dikerahkan untuk memadamkan api.
Proses pemadaman berlangsung selama berjam-jam sebelum akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB.
"Untuk total kerugian diperikirakan sekitar Rp 5 miliar," ungkap Deni.