Pemprov DKI Terpecah Jadi 2 Kubu, Geng-gengan Bikin Tidak Singkron, Politisi PDIP: Banyak yang Miss

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-Perjuangan Pandapotan Sinaga ikut buka suara menyoal geng-gengan di dalam tubuh Pemprov DKI.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Tribun Jakarta
Sekda DKI jakarta Marullah Matali (kiri) dan Sigit Wijatmoko. Pemprov DKI disebut terbelah jadi dua kubu antara kubu IPDN dan umum. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-Perjuangan Pandapotan Sinaga ikut buka suara menyoal geng-gengan di dalam tubuh Pemprov DKI Jakarta.

Ia menilai perpecahan di tubuh Pemprov DKI ini membuat semuanya tak efektif.

Apalagi, perpecahan ini sudah diungkap lebih dulu oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Pras menyebut, Pemprov DKI kini terbelah menjadi dua kubu, yaitu kelompok umum dan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Kedua kelompok ini merujuk pada Sekretaris Daerah (Sekda) Marullah Matali dan Asisten Pemerintah Sigit Wijatmoko yang merupakan lulusan IPDN.

Baca juga: Anies Baswedan Dinilai Tak Punya Itikad Selesaikan Masalah Jakarta, LBH:Kami Beri Predikat Tak Layak

"Jadi kurang efektif lah, kurang sinkron kita melihatnya. Kalau dalam satu wadah ada kepemimpinan yang tidak sinkron itu jadi banyak yang miss," ujarnya kepada wartawan, Rabu (24/8/2022).

Sebagai contoh, ia menyebutkan komunikasi yang tak baik ketika banggar.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga, bersama pejabat lainnya telah meninjau lokasi pembangun hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga, bersama pejabat lainnya telah meninjau lokasi pembangun hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Di mana, aspem harusnya mendukung Sekda dalam pembahasan tersebut.

Sehingga, ia menduga motif pengungkapan perpecahan ini agar masyarakat mengetahui apa yang terjadi sebenarnya di dalam tubuh Pemprov DKI Jakarta.

"Itu salah satu contoh pembahasan di banggar, harusnya kan asisten asisten dukung sekda dalam pembahasan. Biar semua tau posisi pemerintahan itu sekarang seperti ini. Kan mungkin gak ada masyarakat yang tahu," pungkasnya.

Diwartakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengungkap adanya perpecahan di tubuh Pemprov DKI.

Ia menyebut, Pemprov DKI kini terbelah menjadi dua kubu, yaitu kelompok umum dan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

"Sekarang ada satu dilematis di pemerintah eksekutif, sudah ada geng-gengan ini, yaitu geng IPDN dan geng umum," ucapnya di gedung DPRD DKI, Senin (22/8/2022).

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8/2022).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8/2022). (Dionisius Arya Bima suci / TribunJakarta.com)

Kedua kelompok ini merujuk pada Sekretaris Daerah (Sekda) Marullah Matali dan Asisten Pemerintah Sigit Wijatmoko yang merupakan lulusan IPDN.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved