Anies Baswedan Didatangi Ratusan Warga dari Daerah, Pengamat: Sulit Bedakan Betul atau Settingan

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menganggap kedatangan ratusan warga dari berbagai daerah datang ke kediaman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terletak di Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan merupakan hal yang biasa.

Diketahui, pada Rabu (24/8/2022) lalu, ratusan warga yang diketahui berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Barat tiba di kediaman Anies Baswedan.

Adapun tujuan kedatangan mereka untuk mendorong Anies blusukan ke desa setelah masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir.

Mengetahui hal ini, Ujang menyebut sebagai hal yang wajar apalagi di Anies digadang-gadang bakal maju sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.

"Ya itu hal yang biasa dalam politik, ada kejadian-kejadian atau momentum figur tertentu itu ya ada seolah-olah akan mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk mereka yang datang ke Anies itu," ujarnya saat dihubungi, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Jalur Sepeda Anies Sepi Peminat, Pegawai Dishub Wajib Lakukan Ini Tiap Jumat

Namun sulit dipastikan apakah dukungan itu memang murni berasal dari akar rumput atau settingan.

"Itu bisa memang betul, bisa juga bentuk settingan," kata dia.

Menurutnya dalam politik semuanya serba mungkin.

Di mana ada kubu yang terang-terangan memberikan dukungan serta ada juga yang sudah didesain seolah-olah memberikan dukungan.

Sehingga dukungan kepada elit politik tersebut terus berkelanjutan.

"Ya ini hal yang biasa dalam politik karena mungkin orang-orang tadi ingin Anies nyapres dan suka tidak suka, mau tidak mau kalau dia ingin nyapres harus blusukan," lanjutnya.

Diwartakan sebelumnya, Warga dari berbagai daerah datang ke kediaman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terletak di Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan.

Ratusan warga ini diketahui berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Barat, serta tiba di kediaman orang nomor satu di DKI itu pada Rabu (24/8/2022) dini hari.

Baca juga: Ratusan Warga Datang ke Rumah Anies Baswedan: Nyatakan Dukungan Maju Pilpres 2024

Perwakilan rombongan, Solihin Nurodin mengatakan kehadiran warga ini bertujuan meminta Anies Baswedan segera bersiap menerima undangan warga di daerah usai tugasnya sebagai kepala daerah berakhir.

"Warga dari luar Jakarta merindukan sosok Pemimpin yang mengayomi dan terbukti konsisten mewujudkan keadilan sosial," ujarnya dalam keterangan yang dikutip TribunJakarta.com, Kamis (25/8/2022).

Lebih lanjut, Solihin menyebut kehadiran mereka disambut langsung oleh Anies dengan rasa haru dan hormat yang tinggi.

Solihin turut menyinggung soal Pemilu 2024 mendatang.

Ia mengatakan Pemilu merupakan pesta rakyat

"Mengimbau agar dalam membuat keputusan politik, seperti menetapkan calon presiden dan wakilnya, sudah seharusnya partai-partai politik mendengarkan aspirasi rakyat sehingga keputusan politik tersebut tidak hanya menjadi percakapan setengah kamar saja di antara elite partai," lanjutnya.

Perwakilan lainnya asal Jawa Tengah, Azmi Majid perwakilan menyampaikan keprihatinannya atas perkembangan situasi.

"Seperti harga kebutuhan pokok yang terus naik, kasus pelanggaran hukum berat yang justru dilakukan oleh penegak hukum, lowongan kerja yang kian susah, korupsi oleh para pejabat publik, para petani yang makin berat bertahan melawan praktik mafia impor dan sebagainya, semakin menegaskan perlunya kehadiran Pemimpin yang berpihak pada rakyat," paparnya.

Adapun sebagian besar perwakilan rombongan yang hadir menyatakan hal senada, yakni mendukung Anies untuk turun ke desa guna membangun Indonesia menjadi lebih baik, atau menyatakan dukungannya untuk Anies maju dalam Pilpres 2024 dan memimpin perubahan nyata bagi negara dan bangsa Indonesia.

"Kami warga desa memimpikan Pak Anies turun ke desa, memimpin gerakan membangun Indonesia yang lebih baik, dimulai dari desa. Sebagaimana Pak Anies telah banyak berkarya melalui Indonesia Mengajar," ungkap Uun Untamiharja.