Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ingat Perwira Tapi Lupa Bharada E, Sikap Ksatria Ferdy Sambo Diragukan dan Nangis Diomeli Sosok Ini
Anehnya dalam surat permintaan maaf yang ditulis di Jakarta pada 22 Agustus 2022, Ferdy Sambo tidak menujukannya untuk Tamtama Polri.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
"Saya siap diberi hukuman yang setimpal'," kata Taufan Damanik menirukan ucapan Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo diperiksa Komnas HAM selama sekitar satu jam.
Baca juga: LPAI Mau Lindungi Anak Ferdy Sambo, KPAI Minta Serahkan Saja ke Keluarganya: Bukan Yatim Piatu
Bahkan mantan Kadiv Propam ini terus mengutarakan kekhilafannya telah membunuh Brigadir J.
Ia sesekali menangis saat disinggung soal keputusannya mengorbankan ajudannya yang paling junior, Bharada E.
"Dia nangis, (bilang) 'Saya salah, Pak. Saya akan berusaha memberikan kesaksian yang membuat Richard bisa bebas, atau kalau dihukum, (hukumannya) ringan," cerita Taufan.
Nangis Diomeli
Saat masih menjadi Kadiv Propram Polri, Ferdy Sambo rupanya pernah mengajak Komisioner Komnas HAM Choirul Anam untuk bertemu, pada Senin (11/7/2022).
Di pertemuan yang berlangsung selama sekitar 45 menit tersebut Ferdy Sambo menangis-nangis di depan Choirul Anam ihwal kejadian yang menimpa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, ajudannya yang tewas.
Taufan lalu menyebutkan, Choirul Anam mengungkap pertemuannya dengan Sambo sehari kemudian.
"Terus besok pagi baru dijelaskan, 45 menit katanya (Ferdy Sambo) cuma nangis-nangis, seperti yang digambarkan Pak Mahfud MD (dalam RDP dengan Komisi III DPR RI) itu," kata Taufan.
"Ya dia (Sambo) bilang, 'Kenapa bukan saya yang bunuh'. Cuma begitu-begitu. Saya diceritain Anam baru besoknya (usai pertemuan Anam dan Sambo pada 11 Juli), karena malam itu saya nggak ngelihat ada yang serius. Jadi saat saya baca berita setelah saya main badminton, saya lihat, loh, saya panggil (Anam) besoknya," kata Taufan Damanik.
Mendengar cerita Anam itu, Taufan sudah menaruh curiga terhadap Ferdy Sambo.
"Apa kemarin pembicaraannya?' Dia (Anam) ceritakanlah. 'Wah bahaya ini kamu. Bahaya, Nam'. Justru dari awal saya jadi curiga gara-gara itu. Dengan pikir sebaliknya," cerita Taufan.
Taufan lantas mengungkit saat dirinya menemui Sambo di Mako Brimob. Saat itulah dia mengaku berang terhadap Ferdy Sambo karena memanggil anak buahnya.
Saat memeriksa Ferdy Sambo, Ahmad Taufan Damanik ditemani 2 komisioner Komnas HAM lainnya yakni Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara dan tiga orang staf.