Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Keluarga Brigadir J Puas Ferdy Sambo Dipecat Tak Terhormat, Giliran Putri Candrawathi Diperiksa

'Puas' kata itu yang terucap dari mulut keluarga Brigadir J setelah Irjen Ferdy Sambo. Bagaimana nasib Putri Candrawathi?

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Jakarta
Nasib Putri Candrawathi bakal terlihat hari ini setelah terseret kasus kematian Brigadir J, Jumat (26/8/2022). Sedangkan suaminya, Ferdy Sambo kemarin dipecat secara tidak terhormat dari polri. Begini tanggapan keluarga Brigadir J. 

TRIBUNJAKARTA.COM - 'Puas' kata itu yang terucap dari mulut keluarga Brigadir J setelah Irjen Ferdy Sambo dipecat dari polri secara tidak terhormat.

Kini sang istri, Putri Candrawathi menanti giliran soal nasibnya setelah diperiksa Bareskrim sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

Kemarin, mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo menjalani sidang kode etik, Kamis (25/8/2022).

Hasilnya, Ferdy Sambo mendapatkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

Detik-detik Ferdy Sambo dijatuhkan sanksi tersebut ditayangkan di kanal YouTube Polri TV.

Baca juga: Sidang Maraton, 34 Terduga Pelanggar Etik Kasus Brigadir J Bakal Diproses Usai Ferdy Sambo Dipecat

Sekira pukul 01.15 WIB terlihat pimpinan sidang kode etik membacakan putusan sidang.

Pembacaan putusan vonis Ferdy Sambo disampaikan oleh pimpinan sidang KEPP, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri di Gedung TNCC Mabes Polri.

“Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai anggota Polri,” tegas Ahmad Dofiri.

Irjen Ferdy Sambo saat menjalani sidang kode etik buntut kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamis (25/8/2022).
Irjen Ferdy Sambo saat menjalani sidang kode etik buntut kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamis (25/8/2022). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Keluarga Brigadir J yang diwakili bibi almarhum, Roslin Simanjuntak mengawal kasus kematian keponakannya tersebut.

Keluarga Brigadir J yang ada di Jambi mengaku puas pemecatan secara tidak terhormat didapatkan Ferdy Sambo.

"Kami merasa puas ya bahwasannya Ferdy Sambo dipecat secara tidak hormat," kata Roslin dikutip TribunJakarta.com, dari YouTube Kompas Tv, Jumat (26/8/2022).

Lebih lanjut, Roslin menanti hukuman maksimal diterima Ferdy Sambo yakni hukuman mati atas tewasnya Brigadir J.

Ferdy Sambo, sambungnya, tak mencerminkan diri sebagai seorang pemimpin.

"Ferdy Sambo harus berjiwa patriot ya, dia sudah melakukan pembunuhan tapi masih banyak merekayasa dan masih membawa rekan-rekannya untuk merekayasa,"

"Dia tidak mencerminkan seorang pemimpin atau jenderal, tidak ditunjukan," tutur Roslin tampak emosi.

Baca juga: Sedekat Apa Kuat Maruf dengan Ferdy Sambo? Berani Semprot Bharada E hingga Ancam Bunuh Brigadir J

Roslin menyayangkan sikap baik yang ditunjukan Ferdy Sambo dan istrinya kepada Brigadir J semasa hidup.

Nasib nahas justru menimpa Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

"Selama ini dia baik, di balik kebaikannya itu ada rencana yang dibuatnya rencana jahat,"

Keluarga Brigadir J mengaku puas setelah Ferdy Sambo dipecat tidak terhormat dari Polri. Namun, keluarga berharap suami Putri Candrawathi tersebut mendapatkan hukuman maksimal yakni hukuman mati.
Keluarga Brigadir J mengaku puas setelah Ferdy Sambo dipecat tidak terhormat dari Polri. Namun, keluarga berharap suami Putri Candrawathi tersebut mendapatkan hukuman maksimal yakni hukuman mati. (YouTube/Kompas TV)

"Kami meminta keadilan hukuman setimpal buat Ferdy Sambo, (pasal) 340," kata Roslin.

Roslin juga memberikan komentar terkait pemeriksaan perdana Putri Candrawathi.

Kembali Roslin meminta agar Putri Candrawathi tak lagi menutup-nutupi kejadian yang menimpa Brigadir J.

"Ibu Ferdy Sambo ini saksi utama juga, apa di balik semua ini. Perasaan kami dia tidak akan jujur, tapi kami yakin Tuhan akan bertindak di dalam kasus ini," kata Roslin.

Nafas pendek, jantung berdebar

Pesan cemas dan stress dialami Ferdy Sambo saat  menjalani sidang kode kode etik dan disiplin kemarin.

Hal itu disampaikan Ahli Forensik Emosi, Handoko Gani, dari siaran sidang etik Ferdy Sambo yang digelar di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Handoko Gani menilai kondisi Ferdy Sambo tampak dari gesture tubuh dan perilaku saat menjalani sidang etik ini, terrmasuk bagaimana cara dia duduk di kursi terperiksa di tengah ruang sidang.

Meski duduk bersandar, namun tampak menurutnya Ferdy Sambo terlihat tegang.

"Ketika kita menganalisa gesture kita tidak bisa langsung mengatakan dengan duduk bersandar ke belakang adalah gestur santai, ini salah besar, bersandar ke belakang itu bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kondisi tubuh yang kelelahan," ungkpanya, dikutip Tribunnews dari YouTube Kompas TV, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Perwira Ini 2 Jam Olah TKP Masih Ada Jenazah Brigadir J, Kini Bersaksi hingga Ferdy Sambo Dipecat

Selain gestur, kondisi psikologis Irjen Ferdy Sambo juga terbaca oleh Handoko Gani.

Terlihat tangan Ferdy Sambo memegang ujung kursi yang didudukinya.

"Di dalam salah satu seni dari gestur ketika seseorang itu memegang suatu benda, memutar-mutarkan benda atau meremas benda itu tanda seseorang yang sedang tidak nyaman, tegang, cemas," ungkapnya lagi.

"Dan kita juga menganalisis dari posisi kepala hingga ekspresi wajah, bisa mencerminkan bahwa beliau ini dalam kondisi stressfull atau tertekan, jadi nggak santai," katanya lagi.

Handoko juga mengamati, di mana debar jantung Irjen Ferdy Sambo terlihat saat sidang.

"Saya juga melihat debar jantung, kalau seseorang yang santai debar jantungnya itu tidak terlihat, debar jantung Ferdy Sambo ini kelihatan, itulah orang yang tegang, napasnya pendek," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved