Menilik Hutan Pegunungan Quarlesi di Sulawesi yang Memiliki Kekayaan Flora dan Fauna

Menilik hutan Pegunungan Quarlesi tiga provinsi di Sulawesi yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Ini temuannya.

DOK. BBKSDA Sulsel dan FFI
Jenis katak terbang-sulawesi (Rhacophorus edentulus) yang ditemukan di hutan Rongkong, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, SULAWESI - Sulawesi, menjadi salah satu lokasi yang menyimpan keanekaragaman hayati endemis yang sangat tinggi di Indonesia. Dikarenakan proses geografis yang kompleks dengan periode isolasi yang lama dengan sejarah tektonik yang kompleks.

Pegunungan Gandang Dewata termasuk hutan Pegunungan Quarlesi yang membentang di tiga provinsi yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Untuk di daerah Sulawesi Barat, Gunung Gandang Dewata telah menjadi taman nasional pada 2016.

Taman Nasional Gandang Dewata meliputi 76 desa di sekitarnya yang diharapkan pengelolaan dan perlindungan juga dilakukan bersama dengan masyarakat.

Di daerah Sulawesi Selatan, Ada enam desa berdekatan yang tidak masuk dalam taman nasional, yaitu Desa Hoyane, Malimongan, Beroppa dan
Desa Tirobali di Kecamatan Seko, Desa Limbong dan Marampa Kecamatan Rongkong Kabupaten Luwu
Utara.

Kepala BKSDA Sulawesi Selatan Jusman mengungkapkan kawasan di luar kawasan konservasi terkadang menyimpan lebih banyak flora dan fauna lindung dan penting secara ekologis yang perlu diperhatikan.

Baca juga: Mural Flora-fauna Percantik Tembok RW 17 Kelurahan Sunter Agung

“Hutan yang berada di Kecamatan Rongkong dan Seko masih menyimpan banyak jenis satwa liar. Informasi adanya jenis penting seperti anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) di dua lokasi ini perlu diperhatikan dan dilakukan monitoring yang berlanjut agar mengurangi ancaman untuk jenis ini atau jenis lainnya,” kata Jusman dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/8/2022).

Jusman menambahkan kedua kecamatan yang tidak termasuk kawasan konservasi dapat diinisiasi dalam pengusulan menjadi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE).

Pemantauan burung di hutan Rongkong Sulawesi Selatan.
Pemantauan burung di hutan Rongkong Sulawesi Selatan. (Dok BBKSDA Sulsel dan FFI)

Pengusulan menjadi KEE butuh kolaborasi multi pihak agar selain dapat menunjang dalam melindungi keanekaragaman hayati, tapi juga untuk
kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.

Manager Fauna and Flora International’s Indonesia Programme, Fardi Ali menuturkan kegiatan pengusulan menjadi KEE pada Kecamatan Rongkong dan Seko dengan melakukan survei pengumpulan data keanekaragaman hayati.

Baca juga: Tempat Wisata Ini Tawarkan Sensasi Liburan Bareng Satwa Unik Sambil Nostalgia di Jakarta Tempo Dulu

“Bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Kesatuan Pengelolaan Hutan, masyarakat dan tim Fauna and Flora International’s Indonesia Programme melakukan survei keanekaragaman hayati selama Agustus hingga September. Banyak temuan menarik selama survei,” Jelas Fardi.

Fardi menjelaskan hingga saat ini sudah terkumpul data sementara pada salah satu lokasi.

Hutan di Rongkong Sulawesi Selatan.
Hutan di Rongkong Sulawesi Selatan. (DOK. BBKSDA Sulsel dan FFI)

Di antaranya jenis herpetofauna, mamalia, avifauna, seperti jenis Rhacophorus edentulus, Tarsius fuscus, Ailurops ursinus, Prosciurillus murinus, Cyornis omissus, Prioniturus platurus, Ramphiculus fischeri, hingga Otus manadensis.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved