Bukan Cuma 3 Moda Transportasi Umum, Anak Buah Gubernur Anies Berharap Tarif Integrasi Sasar KRL
Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo berharap tarif integrasi juga menyasar KRL. Saat ini tarif integrasi diterapkan di Transjakarta, MRT dan LRT.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo berharap tarif integrasi juga menyasar ke moda transportasi commuter line atau KRL.
Pasalnya, sejak Kamis (11/8/2022) lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru meresmikan penetapan tarif integrasi transportasi umum untuk tiga moda transportasi, yakni Transjakarta, MRT, dan LRT.
"Tentu tahap berikutnya kita harapkan moda angkutan umum massal lainnya yang beroperasi juga di Jakarta, bahkan Jabodetabek seperti KRL itu juga akan diintegrasikan secara utuh sistem pembayarannya," ucapnya kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).
Dengan bergabungnya KRL, anak buah Gubernur Anies ini menyampaikan berbagai kemudahan untuk warga Jakarta. Dimulai dari kemudahan perjalan hingga perjalanan.
Sebab, melalui tarif integrasi maka biaya yang dikeluarkan bisa ditekan atau jauh lebih ekonomis.
"Jadi untuk kajiannya skenarionya sudah ada yang input dengan krl dan ini akan ditindaklanjuti. Untuk sekarang kita fokus kepada implementasi putusan yang sudah ada, sudah ada peraturannya, kemudian kami lakukan evaluasi. Setelahnya kami tindaklanjuti hasil dari kajian yang sudah mencakup skenario dengan KRL," sahut
Direktur Utama PT Jaklingko Muhamad Kamaludin.
Baca juga: Berlaku Sejak Kemarin, Simak Cara Lengkap Pesan Tarif Integrasi Transportasi Via Apikasi Jak Lingko!
Dilansir dari wartakotalive.com, Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhammad Kamaludin mengatakan, saat ini KRL Commuter Line sudah terintegrasi dalam jaringan JakLingko Indonesia.
Pada masa uji coba, tersedia satu gate terintegrasi JakLingko yang bisa digunakan oleh penumpang di setiap stasiun.
“Kartu transportasi JakLingko Card dan JakLingko SuperApp yang akan dicanangkan dalam waktu dekat ini, sudah diuji cobakan di stasiun KCI dan berhasil dengan baik dan lancar oleh seluruh stakeholder,” ujar Kamaludin berdasarkan keterangannya pada Minggu (26/9/2021).
Kamaludin mengatakan, pada uji coba tersebut peserta menggunakan JakLingko Card dan QR Ticketing melalui JakLingko SuperApp.
Saat ini, bus-bus Transjakarta mulai banyak yang terintegrasi dengan stasiun Commuter Line, terutama di stasiun-stasiun yang sudah direvitalisasi oleh Pemprov DKI melalui PT MITJ.
Seperti Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Tebet, Palmerah, dan lainnya.
Baca juga: Dishub DKI Jakarta Sosialisasi Tarif Integrasi Transjakarta, MRT, dan LRT Rp10.000 Selama Sebulan
Penumpang dari daerah penyangga juga banyak memanfaatkan layanan terintegrasi ini untuk berangkat bekerja dan aktivitas lainnya.
"Semua bisa diakses gunakan kartu standar JakLingko. Jadi, akan ada kartu baru, kemudian ini akan diluncurkan aplikasi JakLingko yang terobosannya adalah bisa merencanakan perjalanan antarmoda,” kata Kamaludin.
Dia mencontohkan, misalnya penumpang naik Transjakarta dari daerah Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat menuju Ciledug, Kota Tangerang.
Dengan aplikasi itu, penumpang bisa direkomendasikan naik angkutan umum antarmoda yang ada dengan kombinasi penawaran tercepat atau termurah.
“Bisa dibeli tiketnya dan tiket bisa digunakan terus ke semua moda. Jadi, nggak perlu beli tiket sampai empat kali ke moda berbeda, tapi satu kali tiket bisa digunkanan ke semua moda dari ujung ke ujung,” jelasnya.
