Kecelakaan Maut di Bekasi

Kebohongan Sopir Truk Maut di Bekasi Tercium Polisi, Ngakunya Sih Rem Blong Lalu Tewaskan 11 Orang

Kebohongan sopir truk maut di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi terendus polisi. Wah apa ya kira-kira kebohongannya?

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
YouTube Kompas TV
Kebohongan sopir truk maut di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi terendus polisi. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Bekasi Kota, Kompol M Salahuddin. 

Kata Pengamat

Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolang menyoroti nomor polisi truk maut tersebut.

TONTON JUGA

Menjadir narasumber di Kompas TV, Azas menyoroti nomor polisi truk tersebut, yakni N 8051 EA.

Dapat dikatakan truk tersebut berarti berasal dari daerah Jawa Timur.

"Lalu saya lihat itu truknya nomor polisinya N ya, berarti dari Jawa Timur, Malang," ucap Azas.

Baca juga: Perkara Palak Sopir Truk dan Pecahkan Kaca Mobil, 2 Pria Ini Ditangkap di Tempat Persembunyian

Azas menilai seharusnya ada petugas baik dari kepolisian ataupun Dinas Perhubungan untuk mengecek truk tersebut.

Pasalnya truk itu melewati Jalan Sultan Agung yang terkenal ramai, di jam yang tak seharusnya.

Sekedar informasi, truk biasanya dilarang melintas di jam-jam ramai.

"Jarang sekali ada petugas di situ, itu kan juga kita lihat plat luar kota," kata Azas.

"Harusnya kan bisa dicek, lalu kan itu bukan jam biasa truk lain,"

"Ada pelanggaran pengawasan yang dilakukan," imbuhnya.

Detik-detik tiang BTS runtuh timpa mobil di bangku pengemudi. Tiang BTS itu runtuh setelah ditabrak truk kontainer diduga rem blong di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022).
Detik-detik tiang BTS runtuh timpa mobil di bangku pengemudi. Tiang BTS itu runtuh setelah ditabrak truk kontainer diduga rem blong di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022). (Kolase TribunJakarta)

Baca juga: Detik-detik Tiang BTS Runtuh Timpa Mobil Pas di Bangku Pengemudi, Warga Berlarian Selamatkan Korban

Tak cuma soal nomor polisi kendaraan, Azas juga menyoroti badan truk yang ia duga sudah dimodifikasi.

Menurut Azas apabila badan truk sudah dimodikasi agar dapat mengakut lebih banyak muatan, maka fungsi remnya tak akan berfungsi dengan baik.

"Itu apakah truknya sudah over dimension over loading (odol)," ucap Azas.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved