Kasus Dugaan Menghina Kiai, Ketum PPP Suharso Monoarfa Dilaporkan ke Bareskrim Polri
Ketum PPP Suharso Monoarfa dilaporkan ke Bareskrim Polri Polri oleh para kader PPP yang tergabung dalam Tim Advokat Penyelamatan PPP.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri oleh para kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tergabung dalam Tim Advokat Penyelamatan PPP.
Laporan tersebut dibuat karena Suharso diduga telah menghina kiai lewat pembekalan yang diberikannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
"Kami telah menyampaikan laporan ke Bareskrim Polri, apa yang menjadi materi pengarahan Suharso ketika pembekalan di KPK terkait kiai amplop,” kata Hadrowi perwakilan Tim Advokat Penyelamatan PPP, Kamis (1/9/2022).
Hadrowi memastikan pihaknya akan mengawal perkembangan kasus tersebut.
Saat ini, pihaknya masih menunggu perkembangan dari Bareskrim Polri terkait laporan yang dibuat.
“Nanti kami tunggu perkembangannya dari Bareskrim Polri. Kami juga akan mengawal terus sampai proses lebih lanjut,” ungkapnya.
Baca juga: Santri Geruduk Markas PPP Bawa 2 Tuntutan, Aksi Terus Berlanjut Akibat Polemik Amplop Kiai
Sebelumnya, Suharso Monoarfa juga telah dilaporkan oleh sekelompok orang dari Pecinta Kiai (Peci) Nusantara ke Bareskrim Polri.
Di Polda Metro Jaya, Suharso juga dilaporkan oleh Ari Kurniawan yang merupakan mantan santri.

Sementara di daerah, Suharso juga dilaporkan ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) oleh kalangan generasi muda dari Santri Nusantara.
Laporannya masih sama, yaitu terkait kebencian atau penghinaan terhadap suatu agama atau golongan di muka umum.
Laporannya masuk ke dalam Pasal 156 dan 156 A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Selain dilaporkan ke pihak berwajib, akibat ucapannya yang dinilai menghina kiai, Suharso juga didesak mundur oleh Majelis PPP.
Namun, hingga kini belum ada penjelasan dari Suharso terkait kasusnya tersebut.

Suharso Monoarfa Kasih Penjelasan
Sementara itu, Suharso Monoarfa angkat bicara terkait dengan ucapan “amplop kiai” yang dinilai oleh sejumlah pihak telah mencemarkan nama baik kiai dan pesantren.