Kebakaran
Pabrik Mebel di Tangerang Kebakaran, Petugas Damkar Terhambat Akses Terpaksa Lewat Rumah Warga
Sebab, jalan utama menuju lokasi kebakaran pabrik mebel tergolong sempit sehingga petugas damkar sulit sampai ke lokasi kebakaran.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sebuah pabrik mebel di Kabupaten Tangerang ludes tidak tersisa akibat terbakar api sekira pukul 05.00 WIB.
Kebakaran hebat tersebut terjadi di Kampung Kebon Kelapa RT/RW 02/10, Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, total luas lahan yang terbakar sekira 300 meter persegi.
"Jenis yang terbakar adalah home industry, pembuatan mebel. Kerugian ditaksir Rp 200 juta," kata Munir melalui pesan singkat.
Beruntung, saat sijago merah mengamuk tidak ada aktivitas dalam pabrik rumahan tersebut.
Sehingga tidak ada korban luka apa lagi korban meninggal.
Baca juga: Kebakaran Hebat Landa Beberapa Pabrik di Kawasan Jababeka, 7 Jam Api Tak Padam Justru Merembet
Menurut Munir, penyebab kebakaran bisa terjadi karena adanya korsleting listrik dari salah satu ruangan.
"Penyebabnya diduga kuat karena arus pendek listrik. Semuanya habis terbakar," sambungnya
Enam petugas damkar membutuhkan waktu nyaris dua jam untuk menjinakan api di pabrik mebel tersebut.
Pasalnya, kata Munir, proses pemadaman api seharusnya bisa jauh lebih cepat apabila aksesnya mendukung.
Sebab, jalan utama menuju lokasi kebakaran pabrik mebel tergolong sempit sehingga petugas damkar sulit sampai ke lokasi kebakaran.
Baca juga: Rumah Dua Lantai di Duren Sawit Ludes Terbakar Gegara Obat Nyamuk Bakar
• Bangunan Dua Lantai Roboh di Pancoran, 2 Orang Terluka Tertimpa Puing
Hal tersebut membuat petugas terpaksa harus melintas lewat halaman rumah warga untuk dapat menuju lokasi kebakaran.
"Menuju TKP dari halan utama sekitar 200 meter, untuk putar arah mobil kami manuver membuka pintu pagar warga karena lahannya agak luas. Itu atas izin warga sehingga mobil bisa putar arah," pungkas Munir.