Terlahir Spesial, Latisha Bisa Berkarya Lewat Ilustrasi di Tengah Keterbatasan
Latisha, digandeng oleh brand lokal yang memproduksi produk urban sports apparel Zoleka, untuk menuangkan karya ke dalam koleksi busana.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang anak yang terlarih dengan kondisi spesial bernama Latisha mengaku senang bisa berkarya melalui seni ilustrasi, dan menjadi seorang ilustrator cilik.
Latisha, digandeng oleh sebuah brand lokal yang memproduksi produk urban sports apparel bernama Zoleka, untuk menuangkan karya-karyanya ke dalam salah satu koleksi busana dari brand tersebut.
"Dari kecil udah suka gambar sendiri. Kadang-kadang gambar orang, gambar pemandangan, hati, sama bintang. Sekarang happy banget," kata Latisha, saat diwawancara TribunJakarta.com, di JCC Senayan, baru-baru ini.
Latisha bercerita, dirinya punya kegemaran menggambar sejak beberapa tahun belakangan.
Namun, terlahir dengan kondisi low vision atau kendala pengelihatan membuat dirinya akhirnya terpaksa harus keluar dari pendidikan formal.
Baca juga: Meriahkan Super Brand Day, Brand Lokal JINISO Gandeng Seleb TikTok dan Promo Besar-besaran
Hal ini pun sempat membuat Latisha jadi tidak percaya diri.
"Aku dibully terus, akhirnya aku belajar gambar aja," kata dia.

Lewat pendidikan non formal di PKBM Puspa Terang Nusantara, ia kemudian diarahkan untuk mengembangkan potensinya termaksud dalam hal menggambar.
Hingga kemudian, Zoleka hadir sebagai salah satu wadah pembuktian bahwa anak-anak spesial seperti Latisha juga bisa berkembang dan berkarya.
Baru-baru ini, Latisha bahkan berkesempatan untuk memamerkan hasil karyanya lewat kegiatan fashion show Zoleka di JCC Senayan, pada acara Indofest 2022, Sabtu (3/9/2022) lalu.
Salah satu koleksi busana dengan ilustrasi hasil karya goresan tangannya, ialah bertajuk Unity in Diversity.
Dimana pada koleksi ini, Latisha menampilkan gambar-gambar yang cukup menantang bagi pengelihatannya.
Ia menggoreskan gambar-gambar manusia, pohon, dan beberapa ekor binatang, dengan sebuah pesan menyentuh bahwa semua makhluk hidup saling bergantung satu sama lainnya.

"Soalnya, kita harus menjaga hutan dengan baik, karena hewan-hewan itu diciptakan sama tuhan. Kalau kita bakar (hutannya) mereka bakalan nangis. Ini gambarnya ide aku," kata Latisha.
Selain koleksi Unity in Diversity, Latisha juga kembali menggoreskan tangan manisnya lewat koleksi busana bertajuk Born to Be Free.
Berbeda dengan hasil karya pertamanya yang menonjolkan pesan lingkungan, Latisha justru mengangkat konsep bunga pada koleksi Born to Be Free.
Bunga-bunga tersebut digambar dengan warna yang bervariasi dan mencerminkan kecantikan, sukacita, juga ketulusan.