Demo Tolak Kenaikan BBM, Kantor Anies Baswedan di Balai Kota Bakal Digeruduk Massa Buruh
Aksi demo besar-besaran menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bakal dilakukan buruh hari ini. Kantor Anies bakal digeruduk massa.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Aksi demo besar-besaran menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bakal dilakukan buruh hari ini.
Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota pun tak luput dari sasaran massa aksi.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, unjuk rasa tak hanya dilakukan Balai Kota Jakarta, tapi juga serempak di 34 provinsi.
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).
Untuk aksi di Balai Kota Jakarta, massa aksi menuntut agar Gubernur Anies Baswedan turut mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan kenaikan BBM.
Baca juga: Demo BBM di DPR, 5 Ribu Buruh Bakal Dijaga Tiga Ribu Polisi, Rekayasa Lalu Lintas Situasional
"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," ujarnya.
Walau demikian, Said Iqbal menyebut, aksi massa akan dipusatkan di DPR RI.

Sedikitnya 3.000 sampai 5.000 buruh dari Jabodetabek akan mengepung gedung parlemen Senayan menuntut pembentukan panitia khusus (Pansus) BBM agar harga BBM diturunkan.
Berikut tiga tuntutan yang akan disampaikan buruh di DPR RI:
1. Tolak kenaikan harga BBM;
2. Tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan
3. Naikkan UMK 2023 sebesar 10 persen - 13 persen.