Imbas Harga BBM Meroket, Naik Bus Tayo dan Si Benteng Kota Tangerang Gratis Sampai November 2022
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang mengeluarkan kebijakan soal transporasi umum Bus Tayo dan Angkot Si benteng imbas harga BBM naik.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang mengeluarkan kebijakan soal transporasi umum.
Kebijakannya adalah menggratiskan tarif Bus Rapid Trans (BRT) Tangerang Ayo atau biasa dikenal Bus Tayo juga Angkutan Perkotaan (Angkot) Si Bersih Nyaman Kota Tangerang atau Si Benteng.
Hal tersebut untuk meringankan beban masyarakat terdampak akibat meroketnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Dishub Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar mengungkapkan, sebelumnya Bus Tayo dan Si Benteng bertarif Rp 2 ribu.
Kebijakan ini akan berlaku selama dua bulan, tepatnya hingga 5 November mendatang.
Baca juga: Demo Kenaikan BBM, 600 Polisi Sisir Pelajar Tangerang yang Ikut-ikutan Pergi ke Jakarta
"Dengan digratiskannya Bus Tayo dan Si Benteng, tentunya harapannya dapat memperingankan masyarakat dalam hal biaya transportasi. Ini angkutan bersubsidi," kata Wahyudi saat ditelepon, Rabu (7/9/2022).
Sebagai informasi, Bus Tayo dan Si Benteng beroperasi setiap hari, mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Bus Tayo berkapasitas 25 hingga 30 penumpang dan Si Benteng berkapasitas 12 penumpang.
Semuanya dilengkapi dengan AC, musik serta CCTV dan pintu otomatis.
"Bus Tayo memiliki empat koridor," sambung Wahyudi.
Koridor Satu dengan rute Poris Plawad – Gor Jatiuwung – Jatake.
Koridor Dua dengan rute Poris Plawad – Cibodas.
Koridor Tiga dengan rute Ciledug – Tangcity.
Koridor Empat dengan rute Cadas – Pintu Masuk M1 Bandara Soekarno-Hatta.
"Sedangkan Si Benteng memiliki delapan rute pemukiman warga, yang mudah diraih dan berfungsi sebagai feeder Bus Tayo," papar Wahyudi.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Tangerang juga segera mendistribusikan bibit tanaman seperti cabai dan juga tomat untuk ditanam di lahan Kelompok Wanita Tani (KWT) maupun di rumah.
"Dengan begitu harga di pasar akan terkendali dan kebutuhan juga akan terjaga," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
Lebih lanjut Wali Kota mengungkapkan Pemerintah Kota Tangerang juga segera menggelar bazaar UMKM di 13 kecamatan se-Kota Tangerang dan Tangerang Great Sale, sebagai langkah untuk memfasilitasi produk - produk UMKM Kota Tangerang agar terjual di pasaran.
"Termasuk hasil tanam dari KWT agar bisa dipasarkan kepada masyarakat dengan harga yang relatif lebih murah," pungkasnya.