Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Putri Candrawathi Diperiksa, Pensiunan Bintang 3 Ungkap Cara Lain Uji Kebohongan Tanpa Lie Detector
Kemarin, Putri Candrawathi sudah menjalani pemeriksaan dengan menggunakan lie detector. Ada cara lain menentukan seseorang jujur atau sebaliknya?
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Pensiunan Jenderal Bintang 3 ungkap cara lain untuk uji kebohongan seseorang tanpa menggunakan alat lie detector.
Kemarin, Putri Candrawathi sudah menjalani pemeriksaan dengan menggunakan lie detector, Selasa (6/9/2022).
Pemeriksan menggunakan alat tersebut untuk mengetahui tingkat kejujuran keterangan yang diberikan Putri Candrawathi terkait tewasnya Brigadir J.
Termasuk soal pengakuannya yang dilecehkan Brigadir J di Magelang sehari sebelum pembunuhan terjadi.
Pemeriksaan berlangsung di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Isi Percakapan Kapolri dengan Ferdy Sambo Soal Brigadir J, Ada Air Mata dan Sumpah yang Dilanggar
Sementara, tersangka Ferdy Sambo selaku mantan Kadiv Propam Polri rencananya akan diperiksa dengan alat uji kebohongan itu pada Kamis (8/9/2022) besok.
Sebelum Putri Candrawathi, tiga tersangka lain sudah diperiksa lebih dulu.
Hasilnya, Bripka RR, Kuat Maruf, dan Bharada E jujur atau No Deception Indicated.

Di sisi lain, pensiunan jenderal bintang 3, Komjen (Purn) Susnon Duadji mengatakan, menguji seseorang gunakan lie detector hanya bisa dibaca oleh pakarnya saja.
Lantaran lie detector merupakan alat yang menggunakan listrik dan dapat dilihat hanya melalui gelombang.
Komjen Susno Duadji juga mempertanyakan, apakah alat pendeteksi itu sudah bisa dipastikan sebagai alat bukti dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Orang yang terlatih berbohong, sambung Susno Duadji, tak akan merasa takut berhadapan dengan benda tersebut.
“Kalau hanya gelombang denyut jantung, denyut darah, saat orang bohong kalau orang itu sudah terlatih ya tentunya enggak takut dengan alat itu,” kata Komjen Susno Duadji dikutip dari YouTube iNews TV, Rabu (7/9/2022).
Hal ini tentunya akan berbeda dengan orang yang belum terlatih ketika melihat alat tersebut.
Di sisi lain, Susno Duadji memaparkan cara lain mengetahui bohong tidaknya seseorang tanpa memakai lie detector.
Cara tersebut yakni memakai standar pengukuran yang sudah diatur dalam undang-undang.
“Nah sebenarnya mengetahui kebohongan tak perlu pakai alat itu bisa kok,” ucap Komjen Susno Duadji.
“Misalnya dilecehkan di Magelang, yaudah tinggal ada standar pengukurannya diatur dalam undang-undang KUHAP, dihukum acara 184 itu jelas sekali ada lima alat pengikutnya yaitu alat bukti,” sambungnya.
Sekedar informasi berdasarkan isi Pasal 184 KUHAP, ada lima alat bukti yakni keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa.
Baca juga: 2 Sosok Ini Bikin Bharada E Berani Ungkap Peran Besar Ferdy Sambo di Kasus Brigadir J, Ada Kekasih
Lanjut Komjen Susno Duadji membeberkan menguji kebohangan dapat dilihat juga dari adanya saksi.
Namun jika saksi tak memiliki alat dukung bukti, sama saja hal tersebut tak akan berguna.
“Misalnya saja ambil contoh pelecehahan atau pemerkosaan di Magelang, kan yang ngomong itu hanya saksi,” katanya.

“Saksi itu saksi mereka sendiri ya Ibu Putri, Kuwat, RR yaitu saksi walaupun seribu sejuta sekalipun kalau hanya saksi saja ya itu enggak ada harganya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Susno Duadji menyebut sekedar keterangan saksi tak akan kuat jika tak dibarengi dengan alat bukti.
“Misalnya ada CCTV yang memperlihatkan peristiwa pelecehan atau perkosaan itu, sehingga jelas apakah perkosa atau apa hina,” terangnya.
“Terus misalnya ada enggak visumnya bahwa terjadi kekerasan perkosaan sehingga luka lecet, di sini di situ, enggak ada juga,” jelasnya.
Berandai hasil lie detector Putri jujur
Berandai hasil lie detector Putri Candrawathi terbukti jujur, Eks Kabareskrim Susno Duadji menyebut bakal muncul pertanyaan-pertanyaan lain.
"Sekarang kalau ternyata menurut lie detector dia (PC) tidak bohong, bakal timbul pertanyaan lagi," ucapnya.
Susno Duadji melanjutkan, pertanyaan yang akan timbul itu terkait hasil lie detector jujur, jujur untuk perkataan apa?
Baca juga: 2 Alasan Hotman Paris Tolak Bharada E dan Brigadir J, tapi Sempat Tergoda Jadi Pengacara Ferdy Sambo
"Tidak bohong itu dalam perkataan apa? Kan banyak, misalnya tidak bohong untuk perkataan bahwa dia (PC) dilecehkan di Duren Tiga, lie detectornya ngomong oh jujur, tapi kan kalau yang ini terbukti bohong gak mungkin di Duren Tiga," sambungnya.
Pemakaian lie detector pada pemeriksaan untuk mengetahui apakah yang diperiksa jujur atau sebaliknya.
Namun, kata Susno Duadji, jika terbukti jujur, harus dilihat kembali perkataan mana yang terbukti jujur.
"Lie detector itu untuk mengetahui orang berbohong atau tidak, tapi timbul pertanyaan berbohong untuk masalah apa?"
"Kan banyak dalam suatu peristiwa pidana itu pertanyaannya," ucap Susno Duadji.