Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Antar Keperluan Sekolah Anak PC di Magelang, Terkuak Tugas Utama Bripka RR Jadi Ajudan Ferdy Sambo
Ternyata Bripka RR punya tugas utama sebagai ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak tugas utama Bripka RR alias Ricky Rizal menjadi ajudan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Sewaktu di Magelang, Bripka RR sempat diminta untuk antar keperluan sekolah anak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
Sewaktu itu pula, Bripka RR lewat Bharada E ditelpon Putri Candrawathi diminta kembali ke rumah.
Pengacara Bripka RR, Erman Umar blak-blakan soal tugas utama Bripka RR menjadi ajudan Ferdy Sambo.
Erman Umar juga menjelaskan soal uang Rp 500 juta yang sebelumnya heboh disebut upah membunuh Brigadir J.
Baca juga: Terkuak Alasan Bripka RR Tolak Tembak Brigadir J, Bharada E Pasrah Tunduk Perintah Ferdy Sambo
Hal itu ia ungkapkan sembari memaparkan peristiwa di Magelang berdasarkan penjelasan Bripka RR.
Peristiwa itu terjadi sehari sebelum pembunuhan Brigadir J terjadi di Duren Tiga, Jumat (8/7/2022).
Sebagai ajudan Ferdy Sambo, Bripka RR, dijelaskan Erman, rupanya punya tugas khusus.

Tugas utama Bripka RR yakni menjaga anak-anak Ferdy Sambo.
"Sebenarnya RR ini tugasnya sebagai ajudan fokus menjaga anak Pak FS di Magelang,"
"Jadi dua anak FS ini sekolah di Taruna Nusantara di Magelang, satu kelas satu, dan kelas tiga. Itu tugas utama (Bripka RR)," kata Erman dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (10/9/2022).
Lebih lanjut Erman menyebut, Bripka RR barulah bertugas di Jakarta saat sekolah anak Ferdy Sambo online karena pandemi covid-19.
"Pada saat online zamannya covid baru sebagaian besar dia ada di Jakarta," kata Erman.
Sehari sebelum insiden pembunuhan, Bripka RR memang ditugaskan untuk datang ke sekolah anak Ferdy Sambo di Magelang.
Kala itu, Bripka RR mengantar keperluan ke sekolah anak Ferdy Sambo bersama Bharada E alias Richard.
Lalu Putri Candrawathi menelpon Bharada E menyuruh mereka berdua pulang.
Baca juga: Terkuak Tangisan Ferdy Sambo Sebelum Bunuh Yosua, Bripka RR Bongkar Sikap Tak Biasa Sang Jenderal
Soal uang Rp 500 juta untuk Bripka RR dari Ferdy Sambo
Erman juga menjelaskan teka-teki uang Rp 500 juta dari Ferdy Sambo untuk Bripka RR.
Erman Umar meluruskan bahwa uang yang diterima kliennya bukan imbalan membunuh Brigadir J.

Eman Umar mengatakan, dalam berita acara pemeriksaan yang dia baca, uang tersebut diberikan karena kliennya telah menjaga Putri Candrawathi.
"Kalimatnya dalam BAP yang saya baca itu 'karena kalian sudah menjaga Ibu'," kata Erman Umar, Kamis (8/9/2022), malam.
Bripka RR saksikan Ferdy Sambo menangis sebelum bunuh Brigadir J
Dijelaskan Erman Umar, Bripka RR tak sanggup ketika diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Permintaan itu diungkapkan Ferdy Sambo kepada Bripka RR di rumah pribadinya yang terletak di Saguling III, Jakarta Selatan.
Mulanya dijelaskan Erman, Bripka RR yang saat itu baru pulang dari Magelang dipanggil untuk menghadap Ferdy Sambo.
Kemudian dalam pertemuaan tersebut, Ferdy Sambo sempat mengungkit mengenai dugaan pelecehan Putri Candrawathi oleh Brigadir J di Magelang.
"Kan di Saguling itu dipanggil. Dipanggil, dia (Ferdy Sambo) tanya, 'apa kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang, kamu tahu enggak?', (kemudian dijawab) Bripka Ricky 'Enggak tahu'," kata Erman dikutip dari Tribunnews.com pada Kamis (8/9/2022).
Kepada Bripka RR, Ferdy Sambo menyampaikan Yosua telah melakukan tindakan tak senonoh kepada istrinya.
Ferdy Sambo menceritakan hal tersebut penuh emosi bahkan sambil menangis.
Baca juga: Terkuak Kuat Maruf Ngamuk di Magelang, Brigadir J Curhat ke Bripka RR: Gak Tau, Dia Marah Sama Saya
"Ini Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan. Dan itu (Ferdy Sambo) sambil menangis dan emosi. (Lalu dijawab Bripka Ricky) 'saya enggak tahu Pak'," ujar Erman.
Kepada Erman, Bripka RR mengaku baru melihat kondisi tak biasa Ferdy Sambo yang amat terguncang.
Bripka RR, lanjut Erman, tak mengetahui soal dugaan pelecehan yang terjadi di Magelang.
"Saya sempat bilang 'kenapa? Setelah itu apa yang kamu rasakan?' (kata Bripka Ricky) 'saya melihat bapak memang terguncang. Saya melihat bapak menangis. Enggak biasa gitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian (pelecehan seksual), padahal saya ada di sana'," kata Bripka RR yang diceritakan pengacaranya.
Setelah pembicaraan tersebut, Ferdy Sambo kemudian meminta kepada Bripka Ricky untuk menembak Brigadir J.
Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Bripka Ricky Rizal.
Kepada Ferdy Sambo, kata Erman, Bripka Ricky beralasan tidak berani melakukan penembakan tersebut.
"Ya udah kalau gitu baru dilanjutin, 'kamu berani nembak? Nembak Yosua?',"
"Dia bilang 'saya enggak berani Pak, saya enggak kuat, enggak berani Pak'," kata Erman.
Karena Bripka RR menyatakan tak berani, Ferdy Sambo kemudian meminta Bripka RR memanggil Bharada E.