Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Terkuak Alasan Bripka RR Tolak Tembak Brigadir J, Bharada E Pasrah Tunduk Perintah Ferdy Sambo

Bharada E hanya bisa pasrah menuruti perintah Ferdy Sambo tersebut walau tahu hal itu salah besar.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Kompas.com (Kristianto Purnomo)/Wartakota (Yulianto)
Bripka RR akhirnya menolak perintah Ferdy SAmbo tembak Brigadir J, rupanya karena alasan ini. 

Bahkan, Bharada E sempat berdoa di toilet sebelum melaksanakan perintah sang jenderal.

"Jadi, klien kami terpikir perintah itu salah tapi tidak berani menolak perintah FS, karena pada situasi itu dia panik, juga ada ketakutan sehingga Bharada E akhirnya berdoa dulu sebelum menembak Yosua," kata Ronny dalam acara dua sisi yang ditayangkan di akun YouTube TvOneNews, Kamis (8/9/2022).

Menurut Ronny, dengan pangkat terendah dalam kepolisian, Bharada E sama sekali tidak kuasa menolak perintah bos yang pangkatnya jauh sekali diatasnya yakni jenderal bintang dua, Irjen Ferdy Sambo.

Ditambah kondisi Ferdy Sambo yang kala itu terlihat sangat emosi.

"Apalagi, FS lagi marah, dan bisa berbalik ke dia, jadi ada ketakutan dirasakan Bharada E," ujar Ronny.

Bharada E akhirnya menembak Brigadir J dengan mata terpejam.

Menurut Bharada E, kata Ronny, Ferdy Sambo kemudian menembak ke dinding rumah dan juga ke arah Yosua. 

Masih kata Ronny, hal itu dilakukan sebagai cara Ferdy Sambo merancang dan menskenariokan bahwa yang terjadi di sana dan menewaskan Brigadir J adalah tembak-menembak dan bukan pembunuhan.

"Bharada E melihat Ferdy Sambo ikut menembak ke tubuh Yosua juga," katanya.

Di sisi lain, Ronny menjelaskan kepribadian Bharada E yang penurut dan dekat dengan keluarga juga membuat terpaksa tersebut.

"Soal ini akan saya beberkan di persidangan, untuk pembelaan Bharada E," kata Ronny.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved