Liga 1
Persebaya Kalah dari RANS, Bonek Ngamuk di Stadion & Geruduk Kantor Manajemen, Ini Biang Keladinya
Gara-gara Persebaya Surabaya kalah di Liga 1, suporternya Bonek ngamuk di Stadion Gelora Delta hingga menggeruduk kantor manajemen di Surabaya.
Mereka lantas melayangkan protes secara langsung dengan mendatangi Kantor Manejemen Persebaya Surabaya, di Jalan Hayam Wuruk No.1, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya.
Kurang dari sejam setelah peluit panjang tanda pertandingan tersebut usai dibunyikan wasit. Sedikit demi sedikit massa suporter Persebaya Surabaya mulai memenuhi halaman depan Sutos Mall, tempat Manejemen Persebaya Surabaya berkantor.
Tanpa komando, massa mulai memasang spanduk berisi kalimat protes dan koreksi pedas yang habis-habisan terhadap manejemen atas hasil pertandingan beberapa pekan belakangan.
"Biyen kalah. Wingi kalah, iki mau kalah. Wes mundur ae," teriak keluh salah seorang suporter di tengah kerumunan massa malam itu.
Bahkan, di antara mereka ada yang sempat menyalakan flare warna merah. Lantas menggoyang-goyangkannya seraya menyanyikan lagu pembangkit semangat suporter yang lazim dilantunkan di dalam stadion.
Seperti tak cukup berhenti dengan itu. Kemudian bersusulan bunyi petasan kembang api yang dilontarkan ke udara.
Ketika berusaha merangsek menuju pusat kerumunan. Ternyata massa suporter itu terpusat pada sejumlah orang perwakilan Manajemen Persebaya Surabaya, yakni Sidik Tualeka, selaku Fans Manajer Relations Persebaya Surabaya.
Ia berdiri tepat di depan pintu kaca Kantor Manajemen Persebaya Surabaya, di dampingi oleh perwakilan manejemen lainnya, dan sejumlah anggota berseragam kepolisian.
Alex tampak bersusah payah memberikan penjelasan atas aspirasi massa suporter yang menginginkan penyegaran cara para pemain klub Persebaya Surabaya bertanding, agar tidak lagi menuai hasil jeblok pada setiap laga.
Alat pengeras suara yang tak cukup lantang menjangkau banyaknya kerumunan massa di depannya. Membuat beberapa kali pernyataan Sidik, tak dapat pahami secara pasti oleh massa.
Akibatnya, aksi saling dorong antara kerumunan massa dengan sejumlah kecil anggota kepolisian yang bersiaga di depan kantor manejemen tersebut, tak dapat dihindarkan.
Puncaknya, kerumunan mulai membubarkan diri saat beberapa kali tembakan gas air mata mulai dilesakkan ke udara hingga menjangkau luas medan kerumunan massa.
Para suporter yang tak ingin tersedak, sesak dan kesulitan bernafas memilih membubarkan diri. Mereka mulai berlarian menuju tempat motor mereka diparkir, lalu menjauhi kepulan asap putih yang bikin perih mata mereka.
Namun, beberapa di antaranya, sempat terlibat kesalahpahaman. Ada sebagian kecil massa suporter yang merasa tak terima.
Bukannya mengambil motor mereka lalu membubarkan diri. Berapa di antaranya sempat mengambil sejumlah benda tumpul di sekitarnya, untuk di lempar ke arah kerumunan anggota Dalmas Polrestabes Surabaya yang mulai berdatangan, membawa tameng.