Pilpres 2024
Sebut 'Genderuwo' Jegal Langkah Nyapres Anies Baswedan, Demokrat Ungkap Pelibatan KPK
Sosok mitos itu menjadi gambaran yang dipakai Politikus partai Demokrat, Benny K Harman untuk menunjuk pihak yang ingin menghentikan Anies Baswedan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Langkah nyapres Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang tidak akan mudah.
Bahkan, genderuwo sampai ikut menjegal langkah politik Gubernur DKI Jakarta itu.
Sosok mitos itu menjadi gambaran yang dipakai Politikus partai Demokrat, Benny K Harman untuk menunjuk pihak yang ingin menghentikan Anies Baswedan.
Benny menyebut upaya penjegalan yang dilakukan 'genderuwo' terhadap langkah Anies Baswedan itu di antaranya dengan melibatkan KPK.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Anies Baswedan diperiksa KPK selama 11 jam pada Rabu (7/9/2022) lalu.
Baca juga: Siap Jadi Capres, Anies Baswedan: Kan Saya Bilang, Kalau Ada yang Usung, Kita Lihat
"Saya hanya dengar saja. Ada genderuwo. Genderuwo ini adalah suara yang tidak jelas asal usulnya. Yang tidak menghendaki pak Anies Baswedan menjadi calon presiden," kata Benny saat ditemui Tribunnews.com di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Kendati demikian, Benny tidak membeberkan secara detail sosok atau pihak yang menjadi penjegal bagi langkah Anies Baswedan maju nyapres tersebut.
Dia hanya memastikan kalau pihak yang dimaksud tersebut memiliki kekuatan yang tak terlihat.
"Saya tidak tahu. Tapi yang penting ada invisible power. Invisible hand yang ingin menjegal," ucap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Adapun bentuk penjegalan itu kata Benny, termasuk soal pelibatan Anies Baswedan dalam kasus hukum atau perihal lainnya.

Upaya itu kata dia dilakukan memang sengaja sebelum bergulirnya kontestasi politik.
"Pasti targetnya seperti itu," ucapnya.
Kata Anies
Sementara,Anies Baswedan mengaku tidak tahu perihal dugaan adanya pihak yang ingin menjegal langkahnya sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.
"Penjegalan siapa? Nggak tahu saya itu," katanya di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9/2022).

Meski sudah dijelaskan, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu malah memilih untuk tak banyak berkomentar.
Apalagi, saat mengetahui pernyataan tersebut merujuk pada pemeriksaan Anies Baswedan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi balap mobil listrik kelas dunia Formula E.
"Saya nggak komentar dahulu. Nggak komentar ya. Gitu ya," lanjutnya.
Deklarasi Nyapres
Diwartakan sebelumnya, Anies Baswedan mengaku siap jadi capres pada Pilpres 2024 saat diwawancara kantor berita Reuters di Singapura.
Orang nomor satu di ibu kota ini menyebut, dirinya siap jadi capres 2024 bila ada partai politik (parpol) yang mau mengusungnya.
"Saya siap maju sebagai presiden bila ada partai yang mengusung," ucapnya dilansir dari Reuters, Jumat (16/9/2022).
Gubernur Anies Baswedan pun mengaku kaget saat elektabilitasnya meroket dalam setiap survei.
Dalam setiap jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, nama Anies Baswedan tak pernah absen dari tiga besar.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," ujarnya.
Sebagai informasi, belakangan Gubernur Anies Baswedan memang dikaitkan dengan sejumlah parpol.
Bahkan, namanya masuk dalam bursa capres Partai Demokrat, NasDem, PKS, hingga PAN.
Walau demikian, belum ada satu pun parpol yang mendeklarasikan bakal mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024 mendatang.
Beberapa tokoh politik lainnya, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani pun disebut-sebut bakal jadi saingan Anies dalam Pilpres 2024.