Skill Perang Jenderal Andika Perkasa Tak Luntur, Masih Berani Bertempur di Hutan Lawan Marinir AS
Meski sudah menjadi Panglima TNI, jiwa prajurit di dada Jenderal Andika Perkasa dan skill perangnya sama sekali tak luntur.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Meski sudah menjadi Panglima TNI, jiwa prajurit di dada Jenderal Andika Perkasa dan skill perangnya sama sekali tak luntur.
Hal itu terlihat dari nyali Jenderal Andika ikut bertempur di hutan memimpin pasukan marinir melawan angkatan laut Amerika Serikat.
Membawa senjata, dan menggunakan alat pelindung diri, Jenderal Andika terlibat baku tembak dengan militer AS.
Kelincahan dan nyali Jenderal Andika saat bertempur sama sekali tak luntur.
Hutan di area Pantai Todak, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau menjadi saksi bisunya.
Baca juga: Peringati HUT ke-77 TNI, Koppasus Bagikan Sembako Saat Harga BBM Naik
Momen itu pun dibagikan di akun Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa.
Tentu pertempuran yang dilakukan Jenderal Andika itu bukanlah perang sungguhan melainkan bagian dari latihan gabungan yang dilakukan TNI dengan militer Amerika Serikat bertajuk Super Garuda Shield.
Jenderal Andika berharap kegiatan latihan gabungan ini bisa memberikan banyak manfaat kepada Marinir Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mereka.

"Itulah yang saya harapkan dan ekspektasi saya," kata Jenderal Andika dilansir dari tayangan Youtubenya, Minggu (18/9/2022).
Kepada para pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat, Disampaikan Jenderal Andika, latihan gabungan itu akan menjadi kenangan bagi para prajurit Marinir.
"Kesan itu akan dikenang dalam hidup mereka," ucap Jenderal Andika.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Andika juga diberikan gelar kehormatan Marinir oleh KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca juga: Sudah Minta Maaf ke Jenderal Andika, Effendi Simbolon Kini Susah Payah Ingin Temui Jenderal Dudung
Kebiasaan Jenderal Andika di Pesawat TNI AU
Diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memiliki kebiasaan tersendiri setiap kali terbang menggunakan pesawat VIP TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Di sisi lain, para pramugari ataupun awak pesawat lain yang berkesempatan melayani sang jenderal merasakan kebanggan.
Hal itu diakui Serda Hanifah S. Putri, anggota TNI AU yang bertugas sebagai pramugari pesawat VIP TNI AU.
Wanita Angkatan Udara (Wara) itu menceritakan pengalamannya di Youtube Jenderal Andika Perkasa yang diunggah pada Minggu (4/9/2022).
Terpilih menjadi 18 pramugari TNI AU dari sekian banyak lulusan di angkatannya, Serda Hanifah begitu bangga.
Kini ia tinggal di Mess Bintara Wara, Kanya Sena II, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Baca juga: Istri Jenderal Andika Perkasa Gencarkan Ketahanan Pangan di Sekolah Darurat Kartini Ancol
Bukan urusan mudah menjadi seorang pramugari.
Meski tidak berperang di medan tempur, menjadi Wara yang bertugas di pramugari juga harus memiliki kesiapan mental yang baik.
Psalnya, Serda Hanifah dan kawan-kawan harus melayani pejabat utama negeri ini, termasuk Jenderal Andika Perkasa.
"Sangat bangga itu menurut saya mengubah hidup saya. Karena menjadi pramugari itu tidak hanya serving di atas, serving pejabat, lalu turun tidak."
"Karena banyak sekali yang dipersiapkan mulai dari fisik mental, semua harus dipersiapkan," kata Serda Hanifah.

Sebagai pelayan VIP, Serda Hanifah harus selalu memberikan yang terbaik kepada setiap penumpang pesawatnya.
"Tidak mudah melayani para pejabat, karena kita harus memberikan yang tebaik untuk para pejabat dan penumpang dan lain-lain," ujarnya.
Setidaknya ada dua prinsip yang dipegang teguh, keselamatan dan kenyamanan.
"Untuk kami sebagai pramugari kami mengurtamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan," ujar dia.
Serda Hanifah sendiri sudah dua kali mendapat misi Panglima TNI.
Kali kedua adalah perjalanan Jenderal Andika Perkasa dari Jakarta menuju Surabaya.
Serda Hanifah menceritakan, setiap bertugas misi Panglima TNI, dirinya harus sudah siap di pesawat dua jam sebelum terbang.
"Hari ini kebetulan saya mendapat misi Panglima TNI ke Surabaya. Pada saat pagi biasanya kami untuk VIP itu J-2 sudah ada di pesawat."
"Misalkan pukul 9 take off otomatis jam 7 sudah di pesawat. Setengah jam sebelumnya kami sudah berangkat dari mess," katanya.

Melayani Jenderal Andika Perkasa memiliki kesan tersendiri bagi Serda Hanifah.
Sebab, Jenderal Andika Perkasa selalu memiliki kebiasaan tersendiri yaitu bersikap ramah dan melempar senyum kepada setiap awak pesawat.
"Untuk saya pribadi itu sudah dua kali mendapingi Pak Andika dalam penerbangan misi Panglima. Kebanggan untuk saya untuk jajar di misi Panglima ini karena Pak Andika setiap kali jajar itu selalu ramah, selalu senyum, selalu menyapa kami," ujar Serda Hanifah.
Senyuman sang pemimpin membuat Serda Hanifah canggung alias salah tingkah.
Namun demi profesionalitas ia harus bisa menghalaunya.
"Canggung itu wajar. Tapi mau tidak mau itu sudah tugas kami jadi harus merubah suasananya itu harus cair, jangan sampai canggung atau jadi malah kesannya kaku atau bagaimana gitu," pungkasnya.